DPR Minta PT Berikan Masukan Blueprint Pertahanan
Komisi I DPR meminta Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia memberikan masukan blueprint pengembangan industri pertahanan.
Hal tersebut mengemuka saat Komisi I DPR mengadakan RDP dengan Wakil Dekan Departemen Hubungan Internasional FISIP UI Edy Prasetyono, Pengamat militer Andi Widjajanto dan akademisi dari ITS, di Gedung Nusantara II, Rabu, (9/3).
"Kita semua mengharapkan perguruan tinggi dapat memberikan masukan berupa blue print terkait industri pertahanan, dan sebagainya,"kata Susanintyas Nefo Handayani Kertapati (F-Hanura).
Menurutnya, blueprint harus disusun berdasarkan situasi dan kondisi serta potensi yang ada. "artinya negara lain alutsista canggih dikarenakan memang anggarannya tersedia, karena itu perlu disusun blueprint sesuai real yang ada,"katanya.
Disisi lain, Dia menambahkan, perguruan tinggi harus menyusun kurikulum yang dapat menyerap tenaga kerja khususnya di Industri pertahanan ini nantinya. "Kurikulum harus link and match, karena itu perlu ada political will dari pemerintah terkait hal ini,"paparnya.
Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanudin mengatakan, riset dan penelitian selama ini belum menjadi prioritas. karena banyak sekali SDM yang tidak ahli ditempatkan di Dislitbang.
Teguh Juwarno (F-PAN)mengatakan, perlu ada audit eksistence force karena kita tidak mengetahui secara pasti berapa real kebutuhan dari TNI. pasalnya, TNI selalu beralasan penambahan anggaran pertahanan terkait kebutuhan pemenuhan essencial force.
Selain itu, terangnya, perlu pemahaman bersama mengenai paradigma grand design tentang pertahanan. karena sangat tidak mungkin mengejar ketinggalan dengan cara-cara konvensional.
Dia menambahkan,perlu kesiapan dari perguruan tinggi untuk menyiapkan SDM yang akan mengisi peluang di industri pertahanan.
Yahya Sacawiria (F-PD)mengatakan, goodwill dari DPR sangat diperlukan untuk memajukan industri pertahanan khususnya pengembangan alutsista."Saat ini sedang digodok di Komisi I DPR mengenai payung hukumnya yang mampu menampung seluruh akademisi dalam industri pertahanan ini,"paparnya. (si) foto:RY/parle