KOMISI I DPR RI SERAP ASPIRASI MASYARAKAT PAPUA BARAT
Komisi I DPR RI melakukan Kunjungan Kerja ke Provinsi Papua Barat, guna mendapatkan aspirasi masyarakat dalam pemberdayaan empat pilar dalam membangun sikap mental anak bangsa untuk tercapainya pembangunan fisik di daerah.
Kunjungan kerja yang dipimpin Wakil Ketua Komisi I Haryono Isman (F-PD)itu, akan berlangsung selama 2 haru sejak tanggal 11 April 2011, dan disertakan anggota dewan lainnya, yaitu Salim Mengga (F-PD), Roy Suryo (F-PD), Paula Sinjal (F-PD), Yorris Raweyai (F-PG), Tantowi Yahya (F-PG), Tri Tamtomo (F-PDIP), Helmy Fauzi (F-PDIP), Lutfi Hasan Ishaaq (F-PKS), Gamari (-PKS), M.Najib (F-PAN), A.DaengSe’re (F-PPP), Lily Chodidjah wahid (F-PKB).
Pada rangkaian agenda kunker dalam reses masa persidangan III Tahun siding 2010-2011 komisi I akan menerima penjelasan dari Kapolda Papua mengenai pelaksanaan pemeharaan ketertiban masyarakat disertai penegakan hukum yang tegas dan manusiawi sehingga diyakini mampu menciptakan terbinanya ketentraman masyarakat.
Selain itu, komisi I akan meminta penjelsan Kepala Badan Intelijen Nasional Daerah Papua Barat, dalam hal peran serta dukungan optimalisasi kegiatan Kominda yang diharapkan mampu menanggulangi penyusupan berita yang membahayakan kesatuan persatuan bangsa, agar pembangunan daerah dapat berjalan.
Dalam hal pengamanan territorial, Komisi mengagendakan untuk mengadakan pertemuan dengan Pangdam XVII/Cendrawasih, Danlantamal X Jayapura dan Pangkosek Hanudnas 4 Biak. Komisi I menilai pembinaan territorial yang terarah, terukur, berkesinambungan dan bertanggung jawab akan mampu mendukung suksesnya pembangunan daerah.
Pengamanan wilayah yurisdiksi kelautan hanya mampu ditegakan dengan baik bila hal yang berkaitan dengan peralatan, masusia, penganggaran dan kesisteman terpenuhi secara optimal.
Selanjutnya komisi I juga menaruh perhatian terhadap pentingnya dukungan peralatan pengindraan dini disertai perlengkapan pendukung khusus lainnya sebagai upaya pencegahan penyusupan terhadap wilayah udara nasional diwilayah Indonesia Timur.
Dalam hal, komunikasi dan informasi Komisi berkesempatan meninjau TVRI dan RRI. Samboyan sekali diudara tetap diudara hanya dapat dilaksanakan manakala elemen pendukung terkait terlibat bergerak sesuai tipe masing-masing dan professional agar masyarakat tetap terpatri dalam Bhineka Tunggal Ika. (as)