Pengawasan Lemah, Banyak BPR Dilikuidasi

09-12-2019 / KOMISI XI
Anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetyo. Foto : Husen/mr

 

Pengawasan yang lemah dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuat banyak Bank Perkreditan Rakyat (BPR) gulung tikar atau dilikuidasi. Kasus penyelewenagan dana nasabah (fraud) disebut-sebut banyak melatari pencabutan izin operasional BPR.

 

"Kalau kita lihat kebanyakan BPR yang gagal itu karena ada fraud. Pertanyaannya sejauh mana pengawasan yang dilakukan OJK dalam mencegah fraud itu. Apakah OJK kekurangan pengawas? Ini yang harus didalami lebih lanjut," ungkap Anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetyo kepada Parlementaria, usai mengikuti pertemuan dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Bali, Jumat (6/12).

 

Fauzi Ichsan Kepala Eksekutif LPS dalam pertemuan dengan Komisi XI juga menyebut, OJK kekurangan tenaga pengawas yang pada gilirannya menurunkan kualitas pengawasan. Padahal, jumlah BPR yang perlu diawasi sangat banyak. Dijelaskan Andreas, OJK bertugas mengatur, mengawasi, dan melindungi industri jasa keuangan. Sedangkan LPS bertugas memberi penjaminan terhadap simpanan dana pihak ketiga di perbankan, serta menyelesaikan bank gagal yang non sistemik.

 

Di Bali saja hingga 2019 ini sudah ada tujuh BPR yang dilikuidasi dan diserahkan kepada LPS. Menurut politisi PDI Perjuangan itu, persaingan dunia perbankan kian ketat. Apalagi, kini ada program kredit usaha rakyat (KUR) yang digulirkan perbankan plat merah besar, sehingga BPR kalah bersaing dalam menjaring nasabah.

 

"Yang harus dilihat mengapa pengawasan OJK kurang efektif dalam mencegah persoalan fraud yang ada di BPR. Bisnia BPR kini sudah kian ketat," ulas Andreas menutup wawancara. (mh/es)

 

BERITA TERKAIT
Fathi Apresiasi Keberhasilan Indonesia Bergabung dalam BRICS, Sebut Langkah Strategis untuk Perekonomian Nasional
08-01-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Fathi, menyampaikan apresiasi atas pengumuman resmi yang menyatakan Indonesia sebagai anggota penuh...
Perusahaan Retail Terlanjur Pungut PPN 12 Persen, Komisi XI Rencanakan Panggil Kemenkeu
05-01-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi XI DPR RI Misbakhun menegaskan pihaknya dalam waktu dekat akan memanggil jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu)...
Edukasi Pasar Modal Sejak Dini Dapat Meningkatkan Literasi Keuangan Generasi Muda
04-01-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Fathi menyambut baik usulan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menginginkan edukasi...
Anis Byarwati Apresiasi Program Quick Win Prabowo: Potensi Kebocoran Anggaran Harus Diminimalisasi
25-12-2024 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI, Anis Byarwati, menyatakan apresiasi dan dukungannya terhadap komitmen Presiden Prabowo untuk menjadikan...