DPR ajak Parlemen negara G-20 perangi terorisme
Jakarta—
DPRRIakan mengajak Parlemen negara G-20 untuk memerangi terorisme melalui langkah-langkah yang terpadu demi mendorong peningkatan kualitas pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Misi tersebut akan dibawa oleh DPR RI saat menghadiri The G20 Speakers’ Consultation yang digelar Rabu (18/5) hingga Kamis (20/5) di Gedung Parlemen Korea Selatan, Seoul.
Pertemuan Ketua Parlemen dari negara-negara anggota G-20 itu digelar untuk membicarakan dan membahas berbagai isu-isu terkemuka dalam lingkup G-20. Hadir sebagai Delegasi DPR RI dalam pertemuan tersebut adalah Ketua DPR RI, Dr Marzuki Alie (Ketua Delegasi), Dr M Hidayat Nur Wahid, MA (anggota Delegasi/Ketua BKSAP/F-PKS/Komisi I), dan Ir H Azam Azman Natawijana (Anggota Delegasi/F-PD/Komisi VI).
Pada pertemuan kali ini, para Ketua Parlemen akan mendiskusikan beberapa topik yakni Strategies for inter-parliamentary collaboration for world peace and anti-terrorism; Strategies for inter-parliamentary collaboration for world peace and anti-terrorism: International coordinaton strategy for global security; Strategies for developing economies based on the development experiences of advanced countries; Post-financial crisis international coordinaton towards shared growth and the role of parliaments.
Dalam topik anti-terorisme, Ketua DPR RI, Marzuki Alie akan menyampaikan pandangan bahwa penanganan terorisme membutuhkan langkah-langkah terpadu seperti pendekatan hukum, penguatan ideologi deradikalisasi, pembinaan berkelanjutan terhadap tahanan terorisme dengan pemberian bekal keterampilan dan bekal hidup. Ketua DPR RI juga mengajak seluruh Parlemen negara anggota G-20 untuk meningkatkan kualitas demokrasi dan kehidupan berparlemen agar masyarakat tetap memahami bahwa mereka memiliki saluran yang kuat untuk menghadirkan keadilan hukum dan ekonomi, sehingga tidak terbujuk rayu oleh teror dan terorisme.
Delegasi DPR RI juga akan memberikan penegasan bahwa korupsi juga merupakan bagian dari aksi terorisme. Oleh karenanya, DPR RI mendukung wacana yang mengemuka dalam Konferensi Internasional Antisuap di Dunia Bisnis Internasional, yang digelar di Bali, beberapa hari lalu terkait wacana memperlakukan koruptor bak teroris. DPR RI juga berencana mengajak seluruh Parlemen negara anggota G-20 untuk berkolaborasi dalam menyusun strategi bersama untuk melawan aksi pembajakan kapal yang dilakukan para perompak yang juga tergolong aksi terorisme.
Dalam sesi ekonomi, Delegasi DPR RI memiliki misi untuk mendorong sikap politik konkret dari Parlemen negara G-20 untuk menyelesaikan Putaran Perundingan Doha secepat mungkin. DPR RI juga mengharapkan agar masalah kenaikan harga pangan dan minyak dapat menjadi sorotan Parlemen negara anggota G-20 mengingat volatilitas tersebut berpotensi menjadi ancaman krisis baru.
Dalam forum tersebut, Delegasi DPR RI juga akan memaksimalkan upaya diplomasi parlemennya dengan berencana menggelar pertemuan bilateral diantaranya dengan Parlemen Korea Selatan dan Parlemen Arab Saudi. The G-20 Speakers’ Consultation yang digelar di Seoul kali ini adalah pertemuan kedua setelah sebelumnya pada tahun lalu digelar di Ottawa, Canada. (BKSAP DPR RI)