Semen Indonesia Belum Sejahterakan Masyarakat Rembang

19-02-2020 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty. Foto: Azka/Od

 

 

Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty meminta BUMN Semen yang tergabung dalam PT. Semen Indonesia, Tbk dapat memaksimalkan kearifan lokal Kota Rembang, Jawa Tengah dalam memajukan industri semen di Rembang. Menurutnya saat ini tenaga lokal dan bahan baku pembuatan semen yang sangat baik tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh anak perusahaan Semen Indonesia yang berkantor di Rembang itu.

 

Hal tersebut ia sampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat antara Komisi VI DPR RI dengan BUMN Semen di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa (18/2/2020). Evita menjelaskan pada awalnya masyarakat Rembang melakukan penolakan terhadap pembangunan pabrik semen di Rembang, namun penolakan-penolakan itu pada akhirnya telah diterima baik, sehingga seharusnya dapat dibalas dengan komitmen dari Semen Indonesia.

 

“Kita harapkan penerimaan masyarakat Rembang waktu itu dapat dibalas dengan komitmen dari Semen Indonesia berupa kesejahteraan bagi mereka. Kita lihat banyak yang bisa dimanfaatkan seperti tenaga lokal kita punya akademi semen itukan bisa diberikan kesempatan. Jangan hanya mengambil pekerja-pekerja dari Gresik saja yang dipakai,” ujar politisi Fraksi PDI-Perjuangan tersebut.

 

Selain itu Evita juga mendorong agar Semen Indonesia dapat memaksimalkan Corporate Social Responsibility (CSR) yang benar-benar menyasar kepada seluruh masyarakat Rembang terutama pada anak muda. Menurutnya CSR tersebut harus concern terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Rembang agar masyarakat di sana dapat mandiri dan keluar dari kemiskinan mereka.

 

“Tolonglah terutama dari aspek pendidikan itu segera diturunkan karena prioritas kita semua memberantas kemiskinan yang ada di Rembang ya caranya dengan melakukan edukasi menyeluruh di Rembang. Jadi ini yang harus segera diatasi untuk dapil saya, karena saya lihat banyak hal yang terlihat tidak seimbang terkait kesejahteraan masyarakat Rembang dengan industri yang ada di sana,” tukas legislator dapil Jawa Tengah III itu. (er/sf)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...