Pemerintah Harus Ambil Langkah Konkret Tangani Corona

05-03-2020 / KOMISI IX
Anggota Komisi IX DPR RI Saniatul Lativa. Foto: Sofyan/Man

 

Anggota Komisi IX DPR RI Saniatul Lativa mengatakan dengan ditemukannya dua warga negara Indonesia yang positif terjangkit virus corona maka pemerintah Indonesia harus lebih serius dan lebih ketat dalam pengawasan untuk mencegah penyebaran virus corona.

 

Menurut Lativa, langkah konkret yang perlu diambil pemerintah untuk menangani penyebaran Covid-19, yaitu dengan melakukan pencegahan perluasan atau penularan Covid-19 secara maksimal dengan mengevaluasi atau meningkatkan peralatan untuk pendeteksi di bandara dan pelabuhan terutama di daerah perbatasan negara. 

 

“Yang tidak kalah penting untuk mencegah gejolak masyarakat yaitu dengan mengelola informasi secara berkala dan transparan tapi tidak menimbulkan kepanikan terhadap masyarakat tentang perkembangan covid 19 di Indonesia,” ungkapnya melalui rilis yang diterima Parlementaria, Kamis (5/2/2020).

 

Legislator F- Golkar itu juga menyerukan, agar pemerintah pusat menekankan kepada pemerintah daerah supaya tanggap terhadap Covid-19. "Koordinasi dibutuhkan terutama dalam mempersiapkan RSUD di daerah terutama yang menjadi rujukan regional maupun rujukan nasional untuk mempersiapkan Standar Operasioanl Prosedur (SOP)-nya, apabila ditemukan pasien suspek Covid-19 sesuai SOP WHO," tuturnya. 

 

Kemudian, terkait stok masker yang mulai langka, ia berharap pemerintah tegas kepada produsen yang sengaja menimbun masker dan hand sanitizer. Pemerintah harus menyiapkan protokol mitigasi untuk menghadapi kelangkaan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat dalam kondisi seperti ini.

 

“Pemerintah harus menyiapkan langkah-langkah koordinasi dengan pihak-pihak terkait menyangkut langkanya masker dan hand sanitizer di semua apotek. Bisa jadi ini ulah produsen masker untuk menimbun masker demi keuntungan pribadi karena saat ini masker menjadi hal yang sangat dibutuhkan oleh rakyat,” tuturnya. 

 

“Tak kalah penting adalah masyarakat juga harus menjaga kesehatan dan kebersihan sesuai dengan empat prosedur World Health Organization (WH0),” tuturnya. Empat prosedur tersebut antara lain mencuci tangan dengan air yang mengalir secara berkala dengan menggunakan sabun atau cairan pembersih beralkohol.

 

Selain itu, ketika batuk atau bersin, masyarakat diminta untuk menutup mulut dan hidungnya. Kemudian membuang tisu yang telah digunakan dan segera cuci tangan. Masyarakat juga disarankan untuk tidak terlalu dekat dengan orang yang sedang mengalami demam dan batuk. (rnm/mh)

 

BERITA TERKAIT
Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Komisi IX Minta Masyarakat Tak Panik
10-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mengapresiasi langkah cepat Kementerian Kesehatan terkait ditemukannya virus Human...
Dukung MBG, Kurniasih: Sudah Ada Ekosistem dan Ahli Gizi yang Mendampingi
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati, menyatakan dukungannya terhadap implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Nurhadi Tegaskan Perlunya Pengawasan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menegaskan komitmennya untuk mengawal pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Dukung Program MBG, Legislator Tekankan Pentingnya Keberlanjutan dan Pengawasan
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Pemerintah secara resmi meluncurkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada 6 Januari 2025 di 26 provinsi. Program...