Puan Maharani Terima Penghargaan 'Inspiring Woman 2020'
![](http://berkas.dpr.go.id/pemberitaan/images_pemberitaan/images/Maret%202020/WhatsApp%20Image%202020-03-17%20at%2011.06.13.jpeg)
Anggota DPR RI Ahmad Basarah menerima penghargaan mewakili Puan Maharani. Foto: Dok/man
Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani terpilih menjadi perempuan paling memberi inspirasi tahun 2020 versi salah satu media nasional terkemuka. Adapun penghargaan yang bertajuk Parliament Award 2020 untuk kategori ‘Inspiring Woman’ ini diserahkan kepada Puan, dengan diwakili oleh rekan satu partainya, Anggota DPR RI Ahmad Basarah, di Jakarta, Senin (16/3/2020).
Menanggapi penghargaan tersebut, Ahmad Basarah yang mewakili Puan mengatakan merasa terhormat bisa mewakili Ketua DPR RI dalam menerima penghargaan bergengsi ini. “Saya merasa terhormat untuk mewakili Ibu Puan Maharani menerima award bergengsi ini. Beliau adalah inspirator dan motivator kaum perempuan Indonesia yang kita banggakan,'' jelas Basarah, dalam sambutannya mewakili Puan.
Anggota Dewan Juri dalam Parliament Award 2020 ini, Hendri Satrio mengatakan penghargaan untuk predikat ‘'Inspiring Woman’ ini tak bisa sembarang legislator "Karena penerima penghargaan harus memenuhi tiga indikator penilaian sekaligus, yakni mewarnai panggung politik nasional, mencerminkan semangat kesetaraan gender, dan memiliki pencapaian fantastis dalam karir politik," tuturnya.
Ketiga kategori penilaian itu, lanjut Hendri dinilai layak disandang Puan Maharani karena ia bukan saja sudah menjabat Ketua DPP PDI Perjuangan selama tiga periode dan pernah menjabat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia pada Kabinet Kerja 2014–2019, tapi juga menjadi Ketua DPR perempuan pertama sepanjang sejarah Republik Indonesia.
Diketahui, Puan Maharani yang lahir di Jakarta, 6 September 1973 itu dikenal sebagai politikus ulung yang pernah menjabat Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI untuk periode 2012 - 2014. Di DPR RI, Puan pernah bertugas di Komisi VI DPR RI yang mengawasi BUMN, perdagangan, koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), serta Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP).
Adapun juri yang ditunjuk untuk menentukan penerima award ini adalah Hendri Satrio (Analis Komunikasi Politik Universitas Paramadina), Margarito Kamis (Pakar Hukum Tata Negara Indonesia Universitas Indonesia), dan mantan aktivis Malari Hariman Siregar. Diketahui, tim juri menggunakan penelitian kualitatif dengan metode observasi dan wawancara dengan menjadikan eksplorasi sebagai fokus penelitian. (hs/sf)