BPOM Harus Gencarkan Sosialisasi Obat Tradisional

08-04-2020 / KOMISI IX
Anggota Komisi IX DPR RI Andi Ruskati Ali Baal. Foto : Jaka/Man

 

Anggota Komisi IX DPR RI Andi Ruskati meminta Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) gencar mensosialisasikan produksi Obat Modern Asli Indonesia (OMAI). Lantaran, banyaknya produsen obat tradisional rumahan yang belum memenuhi standar, khususnya dalam menangani wabah Covid-19.

 

“Saya melihat Badan POM belum ada pergerakan yang signifikan di daerah, padahal bulan puasa sudah dekat,” ujar Andi Ruskati dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) antara Komisi IX DPR dengan Kepala BPOM, Kemenkes, Dirjen Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kemenperin, serta Dirjen Perdagangan Kemendag dan sejumlah asosiasi industri produk kesehatan lainnya yang dilakukan secara virtual, Rabu (8/4/2020).

 

Andi Ruskati mengatakan pentingnya sosialisasi kegunaan dan manfaat OMAI atau obat tradisional, mengingat dua pekan lagi umat Islam akan memasuki bulan suci Ramadan. Menurutnya, kondisi puasa akan membuat masyarakat membutuhkan sistem imunitas yang lebih tinggi dari hari-hari biasa.

 

Dengan demikian pengawasan obat menjadi sangat penting karena banyaknya obat rumahan yang beredar di tengah masyarakat tanpa diketahui standar kesehatannya. “Bagaimana pengawasan terhadap maraknya produksi rumahan atas minuman untuk daya tahan dan jamu, karena 15 hari lagi akan masuk bulan Ramadan,” ujarnya.

 

Politisi Fraksi Partai Gerindra ini juga mengingatkan pentingnya ketersediaan obat dan multivitamin. Dikatakan, di daerah pemilihannya, sosialisasi dan edukasi soal Covid-19 dari pihak Kemenkes, terutama zona-zona merah penyebaran wabah ini belum memadai.

 

Hal senada juga diungkapkan Anggota Komisi IX DPR RI Fadholi yang meminta BPOM aktif mengedukasi masyarakat tentang jenis obat tradisional yang memiliki khasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mampu menangkal Covid-19.

 

Menurutnya, langkah tersebut juga diperlukan agar masyarakat semakin aware dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19. Tidak menutup kemungkinan masih ada masyarakat yang akan melakukan mudik di tengah pandemi Covid-19. “Kalau memang ada ramuan tradisional yang bisa kita dioptimalkan, itu dalam bentuk apa dan jenisnya. Ini penting untuk dipublikasikan kepada masyarakat agar mengantisipasinya covid-19,” kata Politisi F-NasDem ini. (ann/es)

BERITA TERKAIT
Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Komisi IX Minta Masyarakat Tak Panik
10-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mengapresiasi langkah cepat Kementerian Kesehatan terkait ditemukannya virus Human...
Dukung MBG, Kurniasih: Sudah Ada Ekosistem dan Ahli Gizi yang Mendampingi
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati, menyatakan dukungannya terhadap implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Nurhadi Tegaskan Perlunya Pengawasan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menegaskan komitmennya untuk mengawal pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Dukung Program MBG, Legislator Tekankan Pentingnya Keberlanjutan dan Pengawasan
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Pemerintah secara resmi meluncurkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada 6 Januari 2025 di 26 provinsi. Program...