Jelang Mudik Lebaran, Pemerintah Diminta Bersikap Tegas

16-04-2020 / KOMISI V
Anggota Komisi V DPR RI Sadarestuwati. Foto : Dok/Man

 

Anggota Tim Pengawas (Timwas) Penanggulangan Bencana DPR RI Sadarestuwati meminta Pemerintah bersikap tegas dalam memberikan kepastian terhadap masyarakat mengenai boleh atau tidaknya warga dalam melakukan kegiatan mudik. Terutama, menjelang arus mudik Lebaran. Mengingat ketegasan tersebut bertujuan untuk kepentingan seluruh elemen bangsa, agar memutus mata rantai penularan virus Corona (Covid-19).

 

Sadarestuwati mencontohkan, salah satu daerah di Indonesia seperti Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur yang selama ini dianggap aman, namun ternyata belum lama ini ditemukan beberapa warganya terjangkit Covid-19. Untungnya, ungkap Anggota Komisi V DPR RI itu, Pemerintah Kabupaten Jombang segera bersikap tegas dimana seluruh masyarakat yang terlanjur mudik harus diisolasi terlebih dahulu selama 14 hari.

 

“Saya pun juga tidak akan mudik. Karena, sebagai wakil rakyat harus jadi panutan buat mereka. Ketika kita berkata stop mudik maka saya sendiri kita juga harus berlaku yang sama untuk tidak mudik. Jadi, harus dimulai dari kita sendiri. Maka, begitu juga demikian seharusnya Pemerintah memberikan kepastian untuk masyarakat dan bukan hanya sekedar retorika,” ujar Sadarestuwati, saat mengikuti rapat virtual Timwas Penanggulangan Bencana DPR RI dengan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kamis (16/4/2020).

 

Di sisi lain, politisi Fraksi Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan tersebut menyoroti persediaan Alat Pelindung Diri (APD) yang dirasa masih sangat kurang dari total kebutuhan nasional yang hampir mencapai jutaan. Sadarestuwati mengungkapkan, dari total kebutuhan APD baru terdistribusi belum sampai 1 juta. Hal ini, tutur Sadarestuwati, menjadi satu persoalan tersendiri untuk Indonesia.

 

Di samping itu, berkaitan kebutuhan tenaga medis, Sadarestuwati dalam kesempatan tersebut mengajak seluruh pihak menggerakkan masing-masing kekuatan baik anak-anak, teman atau saudaranya yang memang punya kemampuan, pendidikan atau mereka bekerja sebagai paramedis untuk turut membantu penanganan Covid-19. Mengingat, ungkap Sadarestuwati, cukup banyak tenaga medis yang sudah terpapar Covid-19 dan sekarang kebutuhan tenaga medis cukup besar.

 

“Saya lihat, ini perlu buat kita semuanya bagamaina menggerakkan anak-anak kita, teman, saudara kita yang memang punya kemampuan, pendidikan atau mereka bekerja  sebagai paramedis untuk mau membantu. Karena, kalau tidak, lama kelamaan jangan sampai kehabisan tenaga medis ini. Sehingga, jangan sampai pula masyarakat yang terpapar virus Covid-19 tidak bisa tertangani dengan baik. Tentunya, sekali lagi yang perlu dilakukan adalah semua elemen bergerak bersama-sama,” tegas Sadarestuwati. (pun/sf)

BERITA TERKAIT
Pemangkasan Anggaran di KemenPU Dapat Berdampak pada Keselamatan Pengguna Jalan
08-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Pemotongan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus menuai sorotan. Anggota Komisi V DPR RI Irmawan menilai pemangkasan...
Kecelakaan di GT Ciawi, Bakri: DPR Akan Bentuk Panja Standardisasi Jalan Tol
07-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, A. Bakri HM, menyatakan bahwa pihaknya akan membentuk Panitia Kerja (Panja) untuk...
Kecelakaan Maut Ciawi, Sudjatmiko Minta Perketat Pengawasan Kendaraan Niaga
07-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Sudjatmiko turut prihatin atas kecelakaan maut yang terjadi di pintu tol Ciawi...
Anggaran Kemen PU Terjun Jadi 29 T, Lasarus: 1000% Saya Tak Setuju!
06-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Rapat Kerja Komisi V DPR RI pada Kamis (6/2/2025) diwarnai oleh sejumlah protes, hal ini timbul lantaran...