Bahas isu regional, Grup Geopolitik Asia Pasifik di IPU kumpul di Jakarta

13-07-2011 / B.K.S.A.P.

Pergolakan isu-isu regional yang mewarnai dunia global saat ini menarik perhatian parlemen negara-negara grup geopolitik Asia Pasifik yang ada di Inter-Parliamentary Union (IPU) untuk turut memberikan kontribusi mereka dalam menghadapi tantangan yang ada. Untuk itu, sejumlah parlemen negara-negara Asia Pasifik yang tergabung dalam Asia Pacific Geopolitical Group (APG) of IPU menggelar pertemuan Working Group pada Kamis (14/7) ini. DPR RI selaku Ketua APG saat ini, mendapat kesempatan untuk menjadi tuan rumah pertemuan Working Group tersebut.

Tercatat enam negara akan mengikuti pertemuan tersebut yakni Australia, Kamboja, Kanada, Korea Selatan, dan Iran. Pertemuan kali ini akan digelar di Gedung DPR RI yang juga sekaligus untuk memperkenalkan rumah rakyat Indonesia kepada para tamu parlemen. Agenda pertemuan kali ini, adalah pembahasan mengenai urusan internal APG, sekaligus memberikan masukan terhadap draf Rencana Strategis dari IPU (2012-2017) sebagai PBB-nya Parlemen, dan juga pembahasan isu-isu regional seperti konflik di Laut China Selatan, masalah perbatasan di ASEAN, hingga isu-isu transregional di Asia Pasifik seperti masalah perdagangan.

Delegasi DPR RI yang akan hadir dalam pertemuan tersebut diketuai oleh Ketua DPR RI Marzuki Alie (selaku Ketua APG); dan beranggotakan Priyo Budi Santoso (Wakil Ketua DPR RI); Dr Nurhayati Ali Assegaf (Wakil Ketua BKSAP), Azwar Abubakar (Wakil Ketua BKSAP), Enggartiasto Lukita dan Helmy Fauzy. Pertemuan Working Group of APG tersebut dinilai sangat penting dan strategis bagi perkembangan kawasan, khususnya Asia Pasifik. Sekadar diketahui, Asia Pasifik saat ini tergolong sebagai kawasan yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang memadai dan perkembangannya akan dapat mempengaruhi kondisi global. Asia Pasifik juga merupakan kawasan yang berkembang dan dinamis dalam konteks politik dan keamanan. Bahkan, saking pentingnya pertemuan tersebut sejumlah negara mengirim petinggi Parlemen mereka untuk menghadiri pertemuan tersebut seperti Australia yang langsung diwakili oleh Speaker mereka yakni HE Harry Jenkins.

Dalam pembahasan Rencana Strategis IPU, Delegasi Indonesia mengharapkan agar organisasi tersebut dapat membuka ruang lebih bagi Asia Pasifik untuk berkontribusi melalui keran representasi sumber daya manusia (SDM) di IPU. Indonesia juga mengharapkan agar APG Working Group dapat menciptakan mekanisme satu suara dalam menyampaikan pandangannya dalam sidang-sidang IPU. APG, juga diharapkan dapat menjadi wadah pendorong bagi IPU untuk lebih demokratis, dengan sejumlah upaya seperti kebijakan pro-gender dan lain sebagainya. (BKSAP DPR RI)

BERITA TERKAIT
DPR Bahas Hubungan Bilateral dan Peran RI di BRICS Plus dengan Rusia
30-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menerima kunjungan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Gennadievich...
BKSAP Bahas Kerja Sama Energi Terbarukan dan Pendidikan dengan Singapura
30-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menyambut baik kedatangan Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Kwok...
Ravindra Hartarto Jelaskan Potensi Kerja Sama GKSB dengan 102 Negara
30-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Ravindra Hartarto, meyakini bahwa Indonesia dapat mempelajari...
Keberhasilan GKSB Bergantung pada Dukungan Diplomatik
30-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, menegaskan bahwa pembentukan Grup Kerja Sama...