Komisi VI Minta Kimia Farma Turunkan Impor Bahan Baku Obat

21-07-2020 / KOMISI VI
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih.Foto: Puntho/rni

 

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih meminta PT. Kimia Farma sungguh-sungguh siap dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia saat-saat ini. Terutama, dalam penyediaan obat-obatan, yang ke depannya Kimia Farma diminta untuk tidak lagi bergantung kepada bahan baku impor. 

 

Selain itu, tegas Demer sapaan akrabnya, PT Kimia Farma didesak untuk menurunkan bahan baku obat-obat impor yang sekarang ini mencapai persentase 90 persen. Hal itu ditekankan Demer, usai memimpin Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI ke Provinsi Jawa Barat, yang salah satunya meninjau PT. Kimia Farma Sungwun Pharmacopia, Bekasi, Senin (20/7/2020).

 

"Komisi VI ingin memastikan Kimia Farma siap dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini, terutama tentang penyediaan obat-obat. Kami juga ingin memastikan, Kimia Farma akan menurunkan bahan baku impor untuk obat-obatan itu. Sehingga, nantinya kita tidak terlalu tergantung kepada bahan baku obat-obatan impor yang persentasenya sudah mencapai 90 persen," ujar Demer. 

 

Oleh karena itu, politisi Fraksi Partai Golkar tersebut menjelaskan Komisi VI DPR RI mengunjungi pabrik dan laboratorium milik Kimia Farma. Tujuannya, ungkap Demer, untuk mengetahui lebih besar kapasitas Kimia Farma dalam memproses bahan-bahan obat yang berpotensi untuk menanggulangi Covid-19.

 

Demer menyatakan, berdasarkan hasil tinjauan Komisi VI DPR RI ini, dapat disimpulkan bahwa Kimia Farma berpotensi memproduksi bahan baku obat-obatan dengan tanpa harus lagi mengimpor. Untuk itu, legislator dapil Bali itu mengatakan pihaknya akan mengusulkan kepada Pemerintah agar Kimia Farma mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN). 

 

"Ke depannya, kami usulkan Kimia Farma kepada Pemerintah untuk mendapatkan PMN. Disisi lain, kami juga sangat concern terhadap TKDN. Karena, di Indonesia sudah ada sebenarnya bahan-bahan baku obat-obatnya. Sehingga, pengolahannya kami genjot. Sehingga, kami betul-betul berharap Kimia Farma nantinya benar-benar bisa menurunkan bahan baku impor untuk obat-obatan tersebut," pungkasnya. (pun/sf)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...