Energi Panas Bumi Miliki Potensi Ekonomi Tinggi
Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto (tiga dari kiri) di sela-sela mengikuti Kunker Reses Komisi VII DPR RI ke PLTP Patuha, di Ciwidey, Bandung, Jabar, Jumat (9/10/2020). Foto : Runi/Man
Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto menilai potensi energi panas bumi yang dikelola oleh PT. Geo Dipa Energi (Persero) di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Unit Patuha di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, memiliki potensi ekonomi yang tinggi. Bahkan, dalam Kunjungan Kerja Reses ini, ia mendapati gambaran bahwa panas bumi merupakan salah salah satu sumber energi yang bersih.
“Menurut saya, (PLTP Patuha) ini adalah salah satu lokasi yang baik. Di sini kita mendapat gambaran betapa panas bumi adalah salah satu energi yang bersih, nilai keekononomianya sangat tinggi sekali. Terbukti kita menemukan semacam contoh yang baik, bagaimana mengelola panas bumi,” ungkap Sugeng di sela-sela mengikuti Kunker Reses Komisi VII DPR RI ke PLTP Patuha, di Ciwidey, Bandung, Jabar, Jumat (9/10/2020). Kunker yang dipimpin Wakil Ketua DPR RI Eddy Soeparno guna mendapatkan informasi perkembangan serta hambatan pengembangan sektor energi baru terbarukan.
Politisi Partai NasDem itu menambahkan, bahawasanya ada pihak-pihak yang mengatakan panas bumi bisa merusak lingkungan, menurutnya karena lingkungan tidak bersifat eksploitative, jadi ini semua tidak sedramatik seperti yang dikatakan. “Jadi itu yang saya garisbawahi, kita bersyukur panas bumi kita bisa dikelola secara baik. Selain menghasilkan energi, juga bersih lingkungan dan bisa berdampingan dengan perkebunan secara baik. Saya kira itu yang kita dapat dalam kunjungan di Geo Dipa Patuha ini,” ungkapnya.
Sugeng memambahkan, Indonesia sudah berkomitmen untuk memasuki pengembangan dan penggunaan EBT secara proporsional, dimana hal ini telah diatur pada level global. “Kita juga sudah menandatangani Paris Agreement di level nasional dan di Dewan Energi Nasional sudah jelas dimana pengembangan EBT untuk memenuhi tercapainya bauran energi 23 persen sudah sesuai dengan kebijakan energi nasional di tahun 2025,” tandas legislator dapil Jawa Tengah VIII tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT. Geo Dipa Energi (Persero) Riki Firmandha Ibrahim mengucapkan terima kasih atas kunjungan Tim Kunker Komisi VII DPR RI. Dalam paparannya di hadapan Tim Kunker Komisi VII DPR RI, ia berharap dalam penyusunan Rancangan Undang-Undang Energi Baru Terbarukan (RUU EBT) yang saat ini dibahas Komisi VII, bisa betul-betul lengkap, sehingga nantinya Indonesia pada tahun 2045 bisa menjadi Indonesia Geothermal Center of Excellence.
Riki memaparkan, PT. Geo Dipa Energi memiliki target pada tahun 2023-2024 akan mengembangkan PLTP Patuha Unit II dan PLTP Dieng II, dan ditargetkan selesai pada pada tahun 2025. Kemudian pengembangan PLTP Dieng III dan IV di tahun 2027, kemudian Patuha III dan IV, bahkan hingga Dieng VII dan Patuha VII. “Saat ini semua roadmap sedang kami revisi kembali, selalu kami teliti, sehingga nantinya tidak ada yang keliru. Ke depan di tahun 2035 di roadmap kami, Geo Dipa bisa menyelesaikan 1035 Megawatt,” komitmen Riki. (rni/sf)