Azis Syamsuddin Prihatin Peredaran Narkoba Merajalela di Tengah Pandemi Covid 19

19-11-2020 / PIMPINAN
Wakil Ketua DPR RI M. Azis Syamsuddin. Foto : Dok/Man

 

Wakil Ketua DPR RI M. Azis Syamsuddin merasa prihatin dengan meningkatnya peredaran narkoba yang menargetkan generasi muda di tengah pandemi Covid-19. Menurutnya, penyalahgunaan narkoba di tengah pandemi mengalami peningkatan tajam. Hal itu dikuatkan dengan banyaknya pengungkapan yang dilakukan Kepolisian, Bea Cukai, maupun Badan Narkotika Nasional (BNN) hingga awal November 2020.

 

“Saya prihatin dengan kondisi ini, terlebih banyak kasus yang terdeteksi dengan modus yang beragam. Seperti di Sumatera Utara, petugas Bea Cukai Kualanamu Deli Serdang menggagalkan pengiriman tiga botol narkotika berupa cairan dari China berisi 10ml yang bertuliskan Hemp Oil yang dicurigai merupakan Tetrahydrocannabinol,” kata Azis saat kunjungan kerja ke Medan, Sumatera Utara (19/11/2020). 

 

Politisi Golkar itu juga menyesalkan adanya pengungkapan di Nusa Tenggara Timur (NTT) berupa penyelundupan satu kilogram sabu-sabu asal Pekanbaru, Riau. Untuk itu dirinya mengimbau aparat Kepolisian dapat terus melakukan upaya pencegahan dan memberikan imbauan kepada masyarakat bahwa narkoba sangat berbahaya dan tidak mengenal usia.

 

“Bisa kita bayangkan, bisnis haram ini tak kenal waktu, tempat dan siapa korbannya. Ini menjadi atensi DPR. Kita ingin aparat konsen menutup ruang peredaraan barang berbahaya ini, di seluruh daerah,” tegas Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Korpolkam) itu.

 

Mantan Ketua Komisi III DPR RI itu menjelaskan bahwa dari hasil data yang disampaikan Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri data antara tahun 2019 dengan 2020 terjadi peningkatan yang cukup signifikan. “Kalau kemarin Polri mengungkap 2,7 ton barang bukti sabu. Mungkin data hari ini bisa mencapai 4,57 ton. Ini jelas menjadi perhatian kita. Di masa sulit, narkoba kok makin melejit,” tandasnya seolah bertanya.

 

Data tersebut, sambung Azis, belum termasuk pengamanan barang bukti berupa pil ekstasi yang nyaris menembus 400 ribu butir yang disita. “Jelas bahwa kebijakan yang membatasi ruang gerak masyarakat selama masa pandemi Covid-19 tak berpengaruh terhadap peredaraan narkoba itu sendiri,” ungkapnya. 

 

Azis mencatat, para pengedar narkoba begitu pandai memanipulasi aksinya dengan cara seolah-olah mengirimkan bantuan logistik sembako dengan mencampur narkoba yang disisipi dari hasil pertanian atau perkebunan seperti jagung, kelapa, pisang, ataupun beras. Dan cara ini dilakukan oleh sindikat internasional maupun lokal dalam memanfaatkan situasi pandemi Covid-19 di Indonesia.

 

“Sekali lagi ini menjadi perhatian kita. Aparat negara harus hadir saat keselamatan jiwa rakyatnya terancam. DPR akan terus memberikan masukan dan pandangan. Penetrasi kita jelas. Bagaimana peredaran narkoba, tidak terus menjadi-jadi. Polri, BNN, Bea Cukai tentu sudah memiliki formula yang ideal. Ini yang kita tunggu,” tutup Azis. (sf)

BERITA TERKAIT
Tangki Kilang Cilacap Terbakar, Puan Maharani: Segera Audit Sistem Pengamanan Kilang Pertamina
15-11-2021 / PIMPINAN
Prihatin dengan insiden terbakarnya tangka kilang di Cilacap pada Minggu (14/11/2021) lalu, Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani meminta...
Tutup Piala KBPP Polri, Puan Harap Lahir Bibit Atlet Pesepak Bola
14-11-2021 / PIMPINAN
Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani menutup turnamen sepakbola Piala Keluarga Besar Putra Putri (KBPP) Polri usia dini yang...
Rachmat Gobel: Pemda Harus Cari Solusi Atasi Banjir Gorontalo
13-11-2021 / PIMPINAN
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel meminta Pemerintah Daerah Gorontalo harus cepat turun tangan menyelesaikan masalah banjir yang terjadi di...
Panen Padi di Banyuwangi, Puan Dorong Pertanian Dijadikan Agrowisata
12-11-2021 / PIMPINAN
Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani melanjutkan rangkaian kunjungan kerja ke Banyuwangi, Jawa Timur dengan turut serta memanen padi...