Legislator Apresiasi Wacana Holdingisasi Pegadaian dan BRI

05-12-2020 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto di sela-sela pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI dalam rangka Pemantauan Kegiatan Penyaluran Pinjaman oleh PT Pegadaian (Persero), PT Taspen (Persero) dan PT Danareksa (Persero), di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (3/12/2020). Foto : Puntho/Man

 

Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto mengapresiasi wacana holdingisasi untuk mengkonsolidasikan PT Pegadaian (Persero) dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM dalam pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). 

 

Hal itu disampaikan Darmadi saat diwawancarai Parlementaria di sela-sela pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI dalam rangka Pemantauan Pelaksanaan Kegiatan Penyaluran Pinjaman oleh PT Pegadaian (Persero), PT Taspen (Persero) dan PT Danareksa (Persero), di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (3/12/2020). 

 

"Integrasi ketiganya sangat penting supaya menghasilkan dampak sinergi yang mana jika ketiganya digabungkan akan lebih efektif dan efisien. Akan tetapi, hal ini masih memerlukan proses bertahap mengingat diperlukan persetujuan DPR yang harus diberikan dan juga harus ada waktu timeline-nya," ungkap Darmadi. 

 

Untuk itu, politisi Fraksi PDI Perjuangan ini mengharapkan dalam holdingisasi tersebut ke depannya akan menimbulkan dampak positif dari kekuatan BRI bagi para pelaku UMKM. Seperti, dalam segi dampak keuangan, dengan adanya integrasi holdingisasi ini maka biaya modal PNM dan Pegadaian nantinya akan turun dari 1 hingga 1,5 persen. 

 

Karena, sambung Darmadi, BRI mampu memberikan pinjaman terhadap segenap pelaku UMKM dengan bunga yang lebih rendah. Dengan demikian, hal tersebut akan menimbulkan dampak keuangan yang lebih bagus, dimana semula bunga pinjaman yang diberikan sebesar 7-8 persen, maka nantinya BRI akan bisa memberikan bunga pinjaman hanya kisaran 5-6 persen. 

 

"Nah, ini kan ada dampak yang lebih bagus. Maka, dari aspek itulah terbentuk satu dampak sinergi keuangan dari holdingisasi antara PT Pegadaian (Persero) dengan PT BRI dan PT PMN dalam UMKM," pungkas legislator dapil Jakarta III kelahiran Mempawah, Kalimantan Barat tersebut. (pun/sf)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...