Stabilitas Keuangan Jatim Relatif Terjaga
Anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetyo saat memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi XI DPR RI dengan Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (BI) Jatim beserta jajarannya, di Kantor Perwakilan BI Jatim, Surabaya, Senin (14/12/2020). Foto : Arief/Man
Anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetyo menilai stabilitas sistem keuangan di Provinsi Jawa Timur masih relatif terjaga, walaupun kinerja intermediasi perbankan di Jatim mengalami penurunan sejalan dengan kinerja perekonomian yang tumbuh melambat.
Hal tersebut disampaikannya saat memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi XI DPR RI dengan Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (BI) Jatim beserta jajarannya, di Kantor Perwakilan BI Jatim, Surabaya, Senin (14/12/2020).
“Dari sisi lapangan usaha, perlambatan pertumbuhan bersumber dari pelemahan kinerja lapangan usaha perdagangan besar dan eceran serta lapangan industri pengolahan. Namun demikian, kinerja penyaluran kredit lapangan usaha utama lainnya yaitu pertanian, kehutanan, dan perikanan tercatat mengalami perbaikan ditopang oleh peningkatan penyerapan kredit modal kerja,” jelas Andreas.
Politisi PDI-Perjuangan itu menerangkan, rumah tangga memegang peranan besar terhadap perekonomian di Jatim, baik terhadap komponen pembentukan konsumsi Produk Domestik Regional Bruto maupun terhadap penghimpunan dana pihak ketiga serta penyerapan kredit pada sistem keuangan di Jatim.
"Penyaluran kredit rumah tangga tumbuh walaupun relatif terbatas, dan pada triwulan ke III mayoritas pembiayaan konsumsi rumah tangga digunakan untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dan Kredit Kepemilikan Kendaraan Bermotor (KKB), dengan kualitas kredit yang relatif terjaga,” jelas legislator dapil Jatim V itu.
Sejalan dengan dibukanya sektor sektor ekonomi dengan mengedepankan protokol kesehatan Covid-19 dan implementasi kebijakan normal baru, lanjut Andreas, kinerja perekonomian Jatim pada Triwulan III Tahun 2020 diharapkan meningkat dibandingkan dengan Triwulan II Tahun 2020.
“Dapat terlihat dari meningkatnya kinerja konsumsi swasta, investasi dan kegiatan ekspor impor di daerah. Meningkatnya aktivitas ekonomi global juga mendorong perbaikan ekspor ke luar negeri. Dari sisi penawaran kinerja industri transportasi dan perdagangan meningkat dibandingkan dengan Triwulan sebelumnya sebagai respon peningkatan domestik dan global,” pungkas Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI itu. (afr/sf)