Pemerintah Diminta Lakukan Pendataan Orang Terpapar Covid-19 Secara Komprehensif

20-01-2021 / KOMISI VI
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima ketika memimpin rapat Komisi VI dengan Menteri BUMN dan Dirut Bio Farma di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (20/1/2021). Foto : Azka/Man

 

Komisi VI DPR RI meminta Menteri BUMN Erick Thohir membuat data akurat mengenai orang-orang yang terpapar Covid-19 untuk mempermudah prioritas penerima vaksin. Selama ini tidak ada data yang jelas terkait orang terpapar atau kematian seseorang apakah murni karena Covid-19 ataupun memiliki riwayat penyakit lainnya.

 

Sejauh ini memang penyebaran Covid-19 masih sangat meningkat di Indonesia. Untuk itu Komisi VI meminta Erick Thohir yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Pemulihan Ekonomi Nasional, untuk segera melakukan pendataan secara komprehensif. Menurut Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima, apabila hal tersebut sudah jelas, maka data penerima vaksin akan bisa disesuaikan dan diprioritaskan pada yang membutuhkan.

 

“Nanti akan terlihat vaksin yang 3 juta mau kemana dulu. Ada hipertensi jantung diabetes dan juga lainnya. Juga jumlah orang yang sembuh dari Covid. Ini yang saya kira penting, karena kita akan tahu placement yang diutamakan secara bertahap,” ujar Aria ketika memimpin rapat Komisi VI dengan Menteri BUMN dan Dirut Bio Farma di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (20/1/2021).

 

Politisi Fraksi PDI Perjuangan ini menjelaskan, dengan adanya data mengenai alasan orang terpapar virus maka ia meyakini pemerintah dan DPR akan dapat menentukan kebijakan atau langkah-langkah penanggulangan Covid-19. Langkah yang dimaksudkannya adalah untuk menentukan prioritas dari distribusi dan jumlah vaksin yang pengadaannya masih sangat terbatas.

 

“Nah ini supaya nanti ada argumentasi-argumentasi kenapa distribusi yang diprioritaskan adalah kelompok-kelompok yang rentan terhadap adanya penularan-penularan ini. Sehingga kemudian tidak asal distribusikan yang tentunya akan memenuhi kredit,” terang politisi dapil Jawa Tengah VII tersebut.

 

Aria mengatakan dirinya bersama Anggota Komisi VI DPR RI lainnya terus mendukung upaya Kementerian BUMN mengakhiri pandemi yang sudah hampir satu tahun melanda Indonesia dan meluluhlantakkan sektor-sektor perekonomian. “Maka perlu ada satu dukungan politik yang sangat kuat. Kita Komisi VI tetap akan memberikan dukungan itu,” tukasnya. (er/es)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...