Komisi V Berharap Pengelolaan Pelabuhan Patimban Diserahkan kepada BUMN

05-02-2021 / KOMISI V
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syarif Abdullah Alkadrie saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, Jumat (5/2/2021), Foto : Dev/Man

 

Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat merupakan salah satu mega proyek strategis nasional yang membutuhkan anggaran triliunan rupiah. Pelabuhan tersebut diklaim memiliki sejumlah keunggulan dan akan berdampak cukup signifikan bagi perekonomian Indonesia.

 

Berkaitan dengan proyek pembangunan Pelabuhan Patimban, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syarif Abdullah Alkadrie berharap agar kedepannya pengelolaan pelabuhan tersebut dapat diserahkan kepada BUMN. Hal itu dikatakan Syarif saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, Jumat (5/2/2021), guna mengetahui sejauh mana progres pembangunan dan pemanfaatannya.

 

"Kita berharap kedepan, meskipun anggaran pembangunannya saat ini dibiayai melalui dana pinjaman pihak asing dan dibantu dengan APBN, pengelolaannya bisa diserahkan kepada BUMN sehingga manfaatnya betul-betul seratus persen kembali ke negara," ucap politisi Partai NasDem itu.

 

Syarif mengatakan, berdasarkan laporan yang disampaikan pihak Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, sejauh ini tidak ada kendala yang berarti dalam pembangunan proyek ini. Terkait permasalahan pembebasan lahan yang sempat mengemuka, pihak berwenang telah menyatakan bahwa hal itu masih bisa diatasi dengan baik.

 

"Untuk itu Komisi V akan mendorong agar apa yang menjadi hambatan dalam proses pembangunan ini bisa kita selesaikan sesuai dengan kewenangan yang ada pada Komisi V. Sedangkan yang berkaitan dengan faktor penunjang yang mungkin perlu di-support oleh APBN, karena ini merupakan kegiatan strategis nasional tentu juga akan kita dorong," ujarnya.

 

Seperti diketahui, pemerintah telah menetapkan tujuan utama pembangunan Pelabuhan Patimban untuk memperbesar pasar ekspor dan mengurangi traffic existing di Pelabuhan Tanjung Priok. Pembangunan pelabuhan tersebut diharapkan dapat menekan biaya logistik di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten hingga Jawa Tengah.

 

Pembangunan Pelabuhan Patimban sudah dimulai sejak 2019 dan akan diselesaikan secara bertahap hingga ditargetkan rampung pada 2027. Untuk menyelesaikan proyek seluas 654 hektar itu pemerintah membutuhkan investasi cukup besar. 

 

Untuk tahap pertama, investasi yang dibutuhkan sekitar Rp 29 triliun. Sementara total investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan pelabuhan itu hingga selesai mencapai Rp 50 triliun.



Pelabuhan Patimban juga diharapkan jadi hub-produksi otomotif, dimana nantinya sebagian besar yang masuk ke Patimban adalah untuk ekspor mobil ke Australia, New Zealand, dan negara Asean lainnya.

 

Pelabuhan Patimban berada di lokasi yang cukup strategis, yaitu antara Jakarta-Cirebon. Patimban juga terkoneksi dengan jalan tol sehingga dapat mengangkat potensi pembangunan 10 kawasan industri prioritas di sepanjang Koridor Utara Jawa. (dep/es)

BERITA TERKAIT
Pemangkasan Anggaran di KemenPU Dapat Berdampak pada Keselamatan Pengguna Jalan
08-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Pemotongan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus menuai sorotan. Anggota Komisi V DPR RI Irmawan menilai pemangkasan...
Kecelakaan di GT Ciawi, Bakri: DPR Akan Bentuk Panja Standardisasi Jalan Tol
07-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, A. Bakri HM, menyatakan bahwa pihaknya akan membentuk Panitia Kerja (Panja) untuk...
Kecelakaan Maut Ciawi, Sudjatmiko Minta Perketat Pengawasan Kendaraan Niaga
07-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Sudjatmiko turut prihatin atas kecelakaan maut yang terjadi di pintu tol Ciawi...
Anggaran Kemen PU Terjun Jadi 29 T, Lasarus: 1000% Saya Tak Setuju!
06-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Rapat Kerja Komisi V DPR RI pada Kamis (6/2/2025) diwarnai oleh sejumlah protes, hal ini timbul lantaran...