Perawatan Alutsista Harus Ditangani Dengan Baik
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Anton Sukartono Suratto (kiri) saat memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR dengan Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Darat Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso di Skadron-11/Serbu Puspenerbad, di Semarang, Jawa Tengah, Senin (15/2/2021). Foto : Chasbi/nvl
Helikopter Apache Blok III (AH-64E Guardian) yang dimiliki Skadron-11/Serbu Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad) memiliki kemampuan tempur lebih baik dari tipe sebelumnya, dengan tenaga mesin dan payload yang lebih besar, serta kemampuan intai dan tempur yang meningkat. Komisi I DPR RI berharap pemeliharaan dan perawatan alutsista yang menggunakan anggaran negara harus ditangani dengan baik.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Anton Sukartono Suratto mengatakan hal tersebut usai memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR dengan Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Darat Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso di Skadron-11/Serbu Puspenerbad, di Semarang, Jawa Tengah, Senin (15/2/2021).
“Di Semarang ini ada dua Skadron, yaitu Skadron-11/Serbu yang secara umum alutsistanya berasal dari Amerika Serikat, sedang Skadron-13/Serbu yang alutsistanya berasal dari Rusia. Nah, yang kita kunjungi di Skadron-11/Serbu ini kita punya Apache versi terakhir, maka perawatannya harus baik. Dan saya dengar perawatannya itu 100 persen dari Apache itu sendiri,” kata legislator Fraksi Partai Demokrat itu.
Antonmenjelaskan bahwa terkait dengan alokasi anggaran alutsista, Komisi I DPR RI sudah meningkatkan anggaran Penerbad menjadi Rp1,6 triliun yang semula tersedia 128 pesawat dan hanya 24 pesawat yang available, maka dengan didukung peningkatan anggaran tersebut, semua pesawat akan layak terbang.
“Kejadian helikopter jatuh pada tahun lalu menjadikan peringatan, sehingga perawatannya harus sesuai dengan waktunya untuk dirawat dan juga anggarannya yang tadinya 30 persen, sekarang menjadi 90 persen. Intinya, ke depannya nyawa itu bukan harga yang murah, itu adalah harga wajib, karena tidak boleh ada satupun nyawa yang hilang akibat penerbangan,” tegas Anton.
Sementara itu, Danpuspenerbad Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso mengatakan bahwa pemeliharaan alutsista seperti helikopter perlu ditangani dengan baik, karena jika helikopter itu sampai mogok saat terbang, itu berkaitan dengan faktor keselamatan. Dirinya berkomitmen siap dicopot dari jabatannya jika perawatan alutsista tidak sesuai dengan standar pabrik. (cas/sf)