Pembangunan Infrastruktur di Sulsel Harus Berlanjut

18-02-2021 / KOMISI V
Anggota Komisi V DPR RI Muhammad Aras usai mengikuti rangkaian Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Sulsel, Selasa (16/2/2021). Foto : Husen/nvl

 

Anggota Komisi V DPR RI Muhammad Aras meminta pembangunan infrastruktur di Sulawesi Selatan (Sulsel) tetap harus berlanjut di tengah refocusing anggaran karena pandemi Covid-19. Infrastruktur tersebut merupakan proyek strategis nasional yang harus mendapat perhatian pemerintah pusat.

 

“Pembangunan Sulawesi Selatan harus berlanjut. Kalaupun ada refocusing yang sedang berjalan saat ini, tentu pembangunan yang prioritas dan strategis di Sulawesi Selatan harus dilanjutkan,” pinta Aras usai mengikuti rangkaian Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Sulsel, Selasa (16/2/2021).

 

Ada beberapa pembangunan infrastruktur di Sulsel yang menjadi prioritas nasional, seperti perluasan kapasitas Bandara Sultan Hasanuddin, pembangunan transportasi kereta api, jalan by pass Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar (Mamminasata), tol layang, dan pelabuhan. Semua proyek ini dibiayai APBN.

 

Soal perluasan kapasitas bandara, misalnya, politisi PPP ini berharap pembngunannya terus digenjot agar tepat waktu sesuai jadwal. Dengan begitu masyarakat pengguna jasa transportasi udara bisa segera memanfaatkannya. Kapasitas Bandara Sultan Hasanuddin semula hanya 7 juta penumpang per tahun. Kini, diperluas menjadi 13 juta penumpang per tahun.

 

"Landscape bandara bisa menjadi icon baru Sulsel. Kelak, bandara bisa digunakan selain untuk kegiatan bisnis juga pariwisata. Layanan di bandara pun bisa memuaskan pelanggan pengguna jasa transportasi udara," ucap Aras yang juga legislator dapil Sulsel II. Ia melanjutkan, soal pembangunan jalan by pass Mamminasata jadi jalan alternatif yang strategis untuk mengurai kemacetan.

 

Hanya saja masih ada persoalan yang menghambat pembangunan jalan ini, yaitu pembebasan lahan yang tak kunjung selesai. Padahal, anggaran pembebasan lahannya juga sudah disiapkan dari APBN. Tinggal bagaimana pendekatan kepada masyarakat pemilik lahan agar lebih persuasif. "Pemerintah Provinsi harus segera menyelesaikan persoalan lahan di by pass Mamminasata," seru Aras.

 

Sementara mengomentari soal pembagunan tol layang Pattarani yang kini sudah 100 persen rampung, Aras berharap agar segera bisa difungsikan. Tol ini berada di dalam kota yang manfaatnya juga untuk mengurai kemacetan di Kota Makassar. Kemacetan di ibu kota Sulsel ini kian parah karena tidak dibarengi dengan perluasan kapasitas jalan.

 

Keberadaan tol layang tersebut kelak bisa menjadi alternatif para pengguna jalan di Kota Makassar. "Tol Patarani harus segera diresmikan agar kemacetan segera terurai. Bila sudah difungsikan, perekonomian di Sulsel bisa segera membaik ke depan," imbuhnya lagi. (mh/sf)

BERITA TERKAIT
Pemangkasan Anggaran di KemenPU Dapat Berdampak pada Keselamatan Pengguna Jalan
08-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Pemotongan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus menuai sorotan. Anggota Komisi V DPR RI Irmawan menilai pemangkasan...
Kecelakaan di GT Ciawi, Bakri: DPR Akan Bentuk Panja Standardisasi Jalan Tol
07-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, A. Bakri HM, menyatakan bahwa pihaknya akan membentuk Panitia Kerja (Panja) untuk...
Kecelakaan Maut Ciawi, Sudjatmiko Minta Perketat Pengawasan Kendaraan Niaga
07-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Sudjatmiko turut prihatin atas kecelakaan maut yang terjadi di pintu tol Ciawi...
Anggaran Kemen PU Terjun Jadi 29 T, Lasarus: 1000% Saya Tak Setuju!
06-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Rapat Kerja Komisi V DPR RI pada Kamis (6/2/2025) diwarnai oleh sejumlah protes, hal ini timbul lantaran...