Tidak Ada Strategi Pendidikan Nasional Konsisten
14-10-2011 /
KOMISI XI
Anggota Komisi X DPR Rohmani menilai tidak ada perencanaan strategi pendidikan nasional yang konsisten sesuai UUD 1945.
"pendidikan berjalan tanpa bingkai moral yang tegas, sehingga kehilangan arah dan hakikat yang paling asasi yaitu menghasilkan manusia Indonesia yang berkarakter, berakhlak mulia, beriman dan bertakwa,” ungkapnya baru-baru ini.
Dia menjelaskan, perlu adanya kajian, pembekalan dan penguatan mengenai konsep pembangunan pendidikan di Indonesia.
“Setiap ganti Menteri kita mengharapkan tidak terjadi pergantian arah kebijakan yang ekstrem. Anak didiklah yang akan menjadi korban dari kebijakan yang berubah-ubah dan tidak mempunyai arah yag jelas,”paparnya.
Dia menambahkan, proses pembekalan pengetahuan, penanaman nilai, pembentukan sikap dan karakter, pengembangan bakat, kemampuan dan keterampilan, menumbuhkembangkan potensi akal, jasmani dan rohani yang optimal, seimbang dan sesuai dengan tuntutan zaman adalah hal yang wajib diwujudkan.
Rohmani menegaskan, pendidikan adalah salah satu pilar pokok dalam pembangunan bangsa. Tinggi rendahnya derajat dan kedudukan bangsa bisa dilihat dari mutu pendidikan yang diterapkan. “Pendidikan yang tepat dan efektif akan melahirkan anak-anak bangsa yang cerdas, bermoral, memiliki etos kerja dan inovasi yang tinggi,"jelasnya. (si/jp)