Panja Alutsista Dalami Kebutuhan Alutsista TNI
Anggota Komisi I DPR RI Muhammad Farhan saat mengikuti kunjungan Komisi I DPR RI ke Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Nurjadin di Pekanbaru, Riau, Kamis (25/3/2021). Foto: Husen/Man
Pandemi Covid-19 telah memukul perencanaan anggaran alat utama sistem pertahanan (alutsista) bagi TNI. Untuk itu, Komisi I DPR RI membentuk Panitia Kerja (Panja) Alutsista untuk mendalami kembali kebutuhan dasar dan mininum alutsista nasional.
Usai mengikuti kunjungan Komisi I DPR RI ke Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Nurjadin di Pekanbaru, Riau, Anggota Komisi I DPR RI Muhammad Farhan mengungkapkan, Komisi I DPR sebetulnya sudah merencanakan pemenuhan anggaran sistem pertahanan untuk 2020-2024. Namun, pandemi Covid-19 memaksa menunda penganggarannya. Hingga akhirnya dibentuklah Panja Alutsista untuk mendalami kembali kebutuhan mendasar pertahanan nasional.
"Memang sangat menantang bagi kita untuk memenuhi minimum essential force (MEF). Saat kita mau kebut tahun 2020-2024 untuk pemenuhan 20-30 persen minimum essential force, kita mengalami pandemi yang memukul perekonomian, sehingga dibentuklah Panja Alutsista yang tujuannya melakukan assesment ulang terhadap minimum essential force ini," ujar Farhan, di Pekanbaru, Riau, Kamis (25/3/2021).
Dan saat melihat dari dekat Lanud Roesmin Nurjadin, politisi Partai Nasdem ini menilai, masih banyak yang perlu dibenahi sekaligus memberi tambahan anggaran pengadaan Alutsista untuk memperkuat sistem pertahanannya. “Kita menyadari posisi Lanud Roemin Nurjadin ini sangat strategis, mengingat banyak sekali titik vital di Riau dan Sumatera bagian selatan. Kita mau memastikan bahwa TNI AU kita memiliki kesiapan untuk menjaga kedaulatan RI," ungkap legislator dapil Jawa Barat I ini.
Menurutnya, untuk mulai memenuhi kebutuhan alutsista TNI, mungkin bisa dilakukan pada 2024 ketika perekonomian nasional sudah pulih. Diakuinya, pandemi Covid-19 telah mengganggu politik anggaran, karena ada refocusing anggaran dan program pemulihan ekonomi nasional. "Di 2020 saja refocusing dari Kemenhan untuk alutsista mencapai Rp13,5 triliun. Artinya ada anggaran alutsista yang dipotong," tutup Farhan. (mh/sf)