Labuan Bajo Perlu Banyak Pembenahan
Anggota Komisi VI DPR RI Melani Leimena Suharli usai meninjau pembangunan kawasan Labuan Bajo, Selasa (13/4/2021). Foto: Suci/Man
Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas yang ditetapkan pemerintah perlu mendapat sentuhan kembali. Banyak yang harus dibenahi dari objek wisata di Nusa Tenggara Timur (NTT) itu. Mulai dari SDM, UMKM, perhotelan, hingga transportasi perlu segera dibenahi.
Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI Melani Leimena Suharli usai meninjau pembangunan kawasan Labuan Bajo, Selasa (13/4/2021). Pembenahan objek wisata ini otomatis akan mendongkrak perekonomian masyarakat setempat. "Banyak sekali yang harus dibenahi, karena kita ingin menuju ke yang lebih bagus lagi untuk pengembangan Labuan Bajo ini," ucap Melani.
Menurut politikus Partai Demokrat itu, Labuan Bajo harus bisa dikunjungi semua lapisan wisatawan dari latar agama dan satus sosial. Bila ada rencana pembangunan hotel bintang tiga di sekitar Labuan Bajo, itu baik sekali untuk memberi akses kepada para wisatawan kelas menengah ke bawah.
"Sebagus-bagusnya hotel bintang lima atau bintang tiga, kalau SDM-nya benar-benar kompeten melayani para turis, itu akan membuatnya nyaman. Tapi, walau bintang lima kalau pelayanannya kurang profesional, para turis pun akan mengeluh dan komplain. Padahal, fasilitasnya sudah bagus sekali dan mewah," tutur legislator DKI Jakarta II tersebut.
Para wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo, walau tinggal di hotel bintang tiga akan tetap nyaman bila pelayanan dan SDM-nya sangat berkompeten. Ditambahkan Melani, Pelabuhan Bajo juga bisa terus dibenahi untuk memberi akses yang luas kepada wisatawan asing berkunjung ke Labuan Bajo. Apalagi, bila UMKM lokal juga diberdayakan. Produk-produk inovatif dari UMKM setempat harus diangkat. Semua ini pada akhirnya akan meningkatkan ekonomi penduduk setempat.
"UMKM juga harus menginovasi apa saja produk-produk yang bisa diangkat dan dijual ketika para turis berdatangan dari manca negara. Sayang sekali bila UMKM-nya tidak dididik dan diarahkan bagaimana memproduksi produk yang diminati para turis manca negara maupun nusantara," ungkap Melani. Sisi pembenahan lainnya adalah kebutuhan energi seperti listrik dan gas.
PLN dan PGN harus ikut terlibat dalam pembenahan Labuan Bajo di bidang energi. Pasokan listrik ke destinasi wisata tidak boleh terputus. Ini untuk kenyamanan para wisatawan juga. "Jangan sampe kekurangan listirk, lalu listriknya mati," kilahnya. Begitu juga pasokan gas oleh PGN sangat dibutuhkan untuk menunjang operasional destinasi wisata ini.
"Banyak sekali yang harus dibenahi. Tetapi alhamdulillah Indonesia mempunyai Labuan Bajo sebagai salah satu pilihan destinasi wisata selain Bali. Labuan Bajo indah sekali. Banyak orang Australia yang mungkin belum pernah ke Labuan Bajo, tahunya hanya Bali. Labuan Bajo harus lebih dipromosikan, agar semakin dikenal," kilah Melani. (sc)