Pandemi Covid-19 Tak Berdampak Signifikan pada Aktifitas Bongkar-Muat di IPC Panjang
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal saat memimpin tim kunspek Komisi VI DPR RI. Foto: Erman/nvl
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal mengatakan, pandemi Covid-19 tidak memberi dampak yang signifikan terhadap aktifitas di Indonesia Port Corporation (IPC)/PT Pelindo cabang Panjang, Bandar Lampung. Di mana, aktivitas bongkar muat di pelabuhan hanya turun sekitar 10 persen yang didominasi oleh kegiatan ekspor.
Ditemui usai memimpin pertemuan tim kunspek Komisi VI DPR RI dengan jajaran Direksi PT Pelindo II cabang Panjang, Kamis (10/6/2021), Hekal menilai, adalah suatu hal yang membanggakan ketika melihat angka ekspor komoditas pertanian yang melebihi komoditas impor. Namun, kecenderungannya adalah ekonomi masih dinikmati perusahaan-perusahaan besar.
“Tapi apa yang kita gali di sini memang menarik, bahwa ekspor dari sini melebihi impor barang yang masuk. Tadi kalau kita lihat data bongkar-muat, memang bongkarannya lebih banyak. Artinya apa, ekonomi yang dinikmati oleh masyarakat Lampung masih berbasis komoditas yang dikuasai oleh kecenderungannya perusahan-perusahan besar,” ujar Hekal.
Politisi Fraksi Partai Gerindra ini juga meminta agar PT Pelindo II cabang Panjang juga membantu aktivitas ekonomi masyarakat, seperti dengan membangkitkan UMKM. Adapun upaya yang bisa dilakukan adalah dengan membuat biaya logistik menjadi murah dengan cara sinergitas dalam melakukan distribusi dan menyeimbangkan keluar-masuknya barang.
“Yang bikin barang mahal ini kan kalau one way traffic, keluarnya kurang datangnya banyak. Itu pasti dibebankan kepada ongkos angkutannya. Itu yang kita dorong juga kepada BUMN sesuai porsinya untuk membantu pengembangan UMKM, supaya bisa menciptakan ekonomi kerakyatan yang bisa menyumbang juga kepada ekspor yang berbasis masyarakat,” urai Hekal.
Dengan adanya keterlibatan BUMN, lanjut Hekal, akan sangat membantu perkembangan ekonomi serta menyeimbangkan pertumbuhan ekonominya Indonesia. “Enggak hanya di komoditas-komoditas besar yang sampai hari ini menjadi andalan dan tulang punggung ekonomi Indonesia,” pungkasnya. (es)