Nasim Khan Minta Praktik Monopoli Pupuk Diminimalisir

24-06-2021 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan. Foto: Oji/Man

 

Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan meminta PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk meminimalisir praktik monopoli pendistribusian pupuk bersubsidi yang mengakibatkan kesengsaraan petani-petani kecil. Ia berharap, walaupun PT Pupuk Indonesia sedang dalam fokus proyek pembangunan revitalisasi, urusan terhadap distribusi pupuk subsidi tidak dinomor duakan.  

 

Hal tersebut disampaikan Nasim dalam Rapat Dengar Pendapat antara Komisi VI DPR RI dengan Direksi PT Pupuk Indonesia yang diikutinya secara virtual pada Kamis (24/6/2021). Menurutnya, kegiatan yang dilakukan para produsen dan distributor pupuk sudah sangat meresahkan, sehingga pengawasan harus dimaksimalkan.

 

“Belum lagi permainan para distributor dan saya kira semua masyarakat tahu jadi tidak perlu ditutup-tutupi. Tapi kita harus meminimalisir monopoli ini, meminimalisir permasalahan ini yang kita harapkan seluruh teman-teman di pupuk semua sudah paham sistemnya. Saya yakin itu ayo kita minimalisir demi kepentingan bangsa, demi kepentingan rakyat,” imbuhnya.

 

Untuk itu, politisi Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) ini memandang bahwa PT Pupuk harus membuat digitalisasi pemetaan terhadap pendistribusian pupuk agar pantauan terhadap pupuk bersubsidi menjadi lebih mudah dan benar-benar disampaikan dengan tepat kepada yang membutuhkan. Menurutnya, koordinasi yang konsisten antara PT Pupuk dengan seluruh pihak di daerah sangat menentukan.

 

“Kalau perlu ada pembatasan dalam setiap wilayah, distributor itu jangan terlalu banyak memegang wilayah sehingga ada kompetisi yang baik, ada masukan yang bagus, sehingga masyarakat juga tidak sulit dalam kondisi mendapat distribusi sehingga tidak terjadi masalah-masalah. Nah itu harus ditata mulai dari sekarang sebetulnya bisa dilakukan,” tandas politisi dapil Jawa Timur III ini. (er/sf)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...