Yahya Zaini Apresiasi Pemerintah Terus Tambah Stok Vaksin Covid-19

29-07-2021 / KOMISI IX
Anggota Komisi IX DPR RI Yahya Zaini. Foto: Jaka/Man

 

Anggota Komisi IX DPR RI Yahya Zaini menyambut baik upaya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto yang terus menambah stok vaksin Covid-19. Pada Selasa 27 Juli 2021 kemarin, pemerintah mendatangkan 21,2 juta dosis vaksin Covid-19 Sinovac dalam bentuk bahan baku atau bulk, yang merupakan kedatangan vaksin tahap ke-30. Dengan demikian, diharapkan target 2 juta vaksin per hari akan segera tercapai.

 

“Kami menyambut baik upaya Kemenko Perekonomian dalam memastikan keamanan (safety), mutu (quality), dan khasiat (efficacy) untuk seluruh jenis vaksin yang diperoleh. Sebab, vaksin yang disediakan di Indonesia melalui proses evaluasi oleh BPOM dan rekomendasi dari ITAGI, WHO, dan para ahli. Langkah ini tidak saja mampu menambah stok vaksin melainkan memberi ketenangan kepada masyarakat yang akan menerima vaksin,” ungkapnya melalui rilis yang diterima Parlementaria, Kamis (29/7/2021).

 

Upaya percepatan vaksin, lanjut Yahya Zaini, sudah sesuai dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang menekankan vaksinasi Covid-19 sebagai game changer atau salah satu langkah krusial yang menentukan kesuksesan Indonesia keluar dari pandemi ini. Karena itu, vaksin merupakan solusi yang amat penting dalam perang melawan pandemi. Apabila Indonesia sudah mencapai target kekebalan komunal (herd immunity), otomatis perang melawan pandemi akan makin ringan,” kata politisi Partai Golkar tersebut.

 

Sebagai informasi, vaksin yang sudah diterima Indonesia sampai saat ini total sekitar 173,1 juta dosis, yaitu vaksin jadi Sinovac 3 juta dosis, Astra Zeneca 14,9 juta dosis, Sinopharm 6 juta dosis, dan Moderna 4,5 juta dosis. Jika ditambah kedatangan pada hari ini, total vaksin Sinovac dalam bentuk bulk yang sudah diterima sebanyak 144,7 juta.

 

Hingga 26 Juli 2021, telah dilakukan vaksinasi sejumlah 64,13 juta dosis atau suntikan, yang terdiri dari 45,5 juta dosis pertama dan 18,6 juta dosis kedua. Untuk mencapai kekebalan kelompok dibutuhkan sekitar 208,2 juta penduduk Indonesia yang sudah divaksinasi. Jumlah ini meningkat setelah ditambahkan kelompok anak berusia 12-17 tahun. Sekarang 718.000 anak telah mendapat dosis pertama. Semakin cepat, semakin baik.

 

“Karena itu, program percepatan pengadaan vaksin harus menjadi upaya bersama yang bersifat lintas bidang. Selain Kemenko Bidang Perekonomian, Komisi IX juga mendorong Kementerian Kesehatan agar terus menambah stok vaksin. Apalagi data Kemenkes menyebutkan, stok vaksin yang ada hanya cukup untuk sekitar satu bulan,” tutup Yahya Zaini. (rnm/sf)

BERITA TERKAIT
Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Komisi IX Minta Masyarakat Tak Panik
10-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mengapresiasi langkah cepat Kementerian Kesehatan terkait ditemukannya virus Human...
Dukung MBG, Kurniasih: Sudah Ada Ekosistem dan Ahli Gizi yang Mendampingi
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati, menyatakan dukungannya terhadap implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Nurhadi Tegaskan Perlunya Pengawasan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menegaskan komitmennya untuk mengawal pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Dukung Program MBG, Legislator Tekankan Pentingnya Keberlanjutan dan Pengawasan
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Pemerintah secara resmi meluncurkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada 6 Januari 2025 di 26 provinsi. Program...