Perpanjangan PPKM Perlu Didukung dengan Refocusing Anggaran yang Tepat Sasaran
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani. Foto: Jaka/Man
Pemerintah kembali memperpanjang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah daerah Jawa dan Bali hingga 30 Agustus 2021. Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani meminta pemerintah memastikan keberhasilan perpanjangan PPKM dalam menekan laju penyebaran pandemi, serta meminta agar PPKM didukung refocusing anggaran yang tepat sasaran.
"PPKM akan berhasil jika pemerintah memastikan adanya dukungan anggaran yang tepat sasaran. Refocusing yang dilakukan harus efektif menanggulangi pandemi dengan berorientasi pada keselamatan rakyat, bukan sekedar geser slot," ungkap Netty melalui siaran persnya kepada Parlementaria, Selasa (24/8/2021).
Ia menilai, refocusing yang tepat sasaran sangat penting, mengingat kondisi saat ini rakyat membutuhkan dukungan bahan pokok untuk bertahan hidup. Infrastruktur kesehatan juga harus diperkuat guna mengantisipasi keadaan tak terduga. Sementara sistem pendukung lain seperti penanganan jenazah, pasien isoman, insentif petugas dan pengolahan limbah juga harus jadi prioritas.
Netty meminta kelompok kepentingan, termasuk kementerian/lembaga harus legowo mendukung refocusing anggaran yang bobotnya lebih pada penanganan pandemi. "Ini saatnya negara menunjukkan soliditas manajemen nasional yang tidak lagi ego sektoral. Kurangi juga kegiatan tidak esensial seperti kunjungan, rapat koordinasi di luar kantor, acara seremonial dan lain-lain. Optimalkan teknologi internet untuk koordinasi secara virtual," saran Netty.
Selain itu, Netty meminta pemerintah agar memberikan perhatian maksimal pada daerah-daerah yang sudah berada di PPKM level 2 agar kondisinya semakin membaik dan bisa jadi contoh bagi daerah lain.
“Pastikan daerah-daerah yang sudah berada di PPKM level 2 menjaga stabilitas kondisinya dengan prokes ketat dan memperhatikan core indikator penanganan Covid-19. Jangan sampai longgar prokes dan terlena, sehingga alih-alih membaik malah kasus naik lagi," imbau Netty. (rnm/es)