Legislator Dukung Pengembangan Vaksin Gx-19N Kalbe Farma

12-09-2021 / KOMISI I
Anggota Komisi I DPR RI Rachel Maryam Sayidina saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi I DPR RI ke PT Kalbe Farma, Tbk di Cikarang, Jawa Barat. Foto: Hira/nvl

 

Anggota Komisi I DPR RI Rachel Maryam Sayidina mendukung pengembangan vaksin GX-19N oleh PT Kalbe Farma, Tbk bersama perusahaan asal Korea Selatan, Genexine, sebagai vaksin Covid-19 nasional. Menurutnya, dalam menyelesaikan pandemi Covid-19 ini tidak bisa hanya sekali vaksin, bahkan dilakukan berulang kali.

 

Every year kita harus ulang (vaksinasi). Kalau kita ketergantungan dengan vaksin luar negeri, tentunya kita jadi ada uang negara yang keluar. Kalau kita bisa produksi dalam negeri, barang (vaksin) kita, uang kita berputar di sini,” ujar politisi Partai Gerindra itu saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi I DPR RI ke PT Kalbe Farma, Tbk di Cikarang, Jawa Barat, Jumat (10/9/2021).

 

Dirinya melanjutkan, apabila vaksin GX-19N ini memungkinkan menjadi vaksin nasional, akan ada beberapa kendala yang dihadapi. Di antaranya izin masuk ke negara lain yang dibatasi dengan vaksin jenis tertentu. Hal ini dikhawatirkan berdampak pada rendahnya antusias masyarakat dalam menggunakan vaksin tersebut, karena vaksin luar negeri dianggap jauh lebih praktis sebagai syarat untuk berkunjung ke negara lain.

 

Melihat kemungkinan tersebut, Rachel mengajak Komisi I untuk berupaya mendiplomasikan vaksin tersebut ke internasional, sehingga vaksin dari Indonesia dapat diterima secara global. “Jangan sampai kita punya vaksin sendiri tapi orang Indonesia tidak mau pakai vaksin milik kita sendiri karena mereka khawatir nggak bisa terbang ke negara lain dan memilih vaksin luar karena menganggap lebih mudah untuk travelling,” terang Rachel.

 

Diketahui, vaksin GX-19 yang berbasis DNA ini memiliki beberapa keunggulan, seperti vaksin yang dapat disimpan pada suhu tidak terlalu rendah, yakni 2-8 derajat celcius, memberikan perlindungan terhadap varian baru Covid-19, aman bagi masyarakat dengan sistem imun lemah, serta menghasilkan antibodi yang lebih tinggi. (hal/sf)

BERITA TERKAIT
Indonesia Masuk BRICS, Budi Djiwandono: Wujud Sejati Politik Bebas Aktif
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budisatrio Djiwandono menyambut baik masuknya Indonesia sebagai anggota BRICS. Budi juga...
Habib Idrus: Indonesia dan BRICS, Peluang Strategis untuk Posisi Global yang Lebih Kuat
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keanggotaan penuh Indonesia dalam aliansi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) menjadi isu strategis yang...
Amelia Anggraini Dorong Evaluasi Penggunaan Senjata Api oleh Anggota TNI
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini mendorong evaluasi menyeluruh penggunaan senjata api (senpi) di lingkungan TNI....
Oleh Soleh Apresiasi Gerak Cepat Danpuspolmal Soal Penetapan Tersangka Pembunuhan Bos Rental
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Tiga anggotaTNI Angkatan Laut (AL) diduga terlibat dalampenembakan bos rental mobil berinisial IAR di Rest Area KM...