Jadikan Pandemi Sebagai Momentum Tingkatkan Ketahanan Kesehatan

13-09-2021 / KOMISI IX

 

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto meminta PT Bio Farma (Persero) sebagai holding farmasi Indonesia segera menyiapkan infrastruktur untuk menunjang ketahanan kesehatan menghadapi Covid-19 yang terus bermutasi serta virus-virus lainnya.

 

"Konsep seperti apa yang perlu kami (Panja Diplomasi Luar Negeri Terkait Penanggulangan Covid-19 Komisi I DPR) dukung untuk menanggulangi pandemi dan menciptakan Indonesia yang mandiri dalam ketahanan kesehatan," kata Utut saat menghadiri pertemuan antara Panja Diplomasi LN terkait Penanggulangan Covid-19 dengan Dirut PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir beserta jajarannya di Bandung, Jawa Barat (10/9/2021).

 

Hal senada juga diungkapkan Anggota Panja Diplomasi LN terkait Penanggulangan Covid-19 DPR RI Rudianto Tjen. Ia mengatakan, dengan infrastruktur kesehatan yang mumpuni, masyarakat akan mampu berdampingan dengan Covid-19 yang diprediksi akan berubah dari pandemi menjadi endemi.

 

"Di tengah prediksi Covid-19 akan berubah status dari pandemi menjadi endemi (virus tidak akan berakhir menghilang sepenuhnya), Bio Farma harus menyiapkan roadmap atau rencana jangka panjang mempersiapkan ketahanan kesehatan masyarakat," tuturnya.

 

Selain itu, menurut Rudi, program vaksinasi juga mesti terus digalakan untuk mempercepat kekebalan komunal. Ia menggarisbawahi agar percepatan vaksinasi antara Jawa-Bali dan Luar Jawa- Bali berjalan seiringan agar tidak timpang. "Karena di dapil saya, Bangka Belitung, kami minta pengadaan vaksin sulit sekali, hal ini menyebabkan matinya kegiatan di dapil saya. Padahal kalau kami melihat berita, pemerintah mendatangkan vaksin banyak sekali, kenapa tidak merata, ini perlu jadi perhatian,"ungkapnya.

 

Legislator Fraksi PDI Perjuangan itu menerangkan, Panja Diplomasi LN mendukung PT Bio Farma  untuk terus berkoordinasi dan bersinergi dengan pemangku kepentingan di dalam negeri dalam menjalin kolaborasi internasional baik dalam penyediaan vaksin Covid-19, pengembangan vaksin Covid-19 terkait dengan kolaborasi riset dan transfer teknologi serta penyedia obat dan alkes.

 

"Kerja sama  Internasional dibutuhkan untuk menanggulangi pandemi Covid-19 beserta dampak yang ditimbulkan. Dalam titik ini, diplomasi berperan strategis dalam mengurai tantangan kerja sama global dengan satu tujuan mempercepat penanggulangan Covid-19 serta pemulihan ekonomi," tutupnya. (rnm/es)

BERITA TERKAIT
Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Komisi IX Minta Masyarakat Tak Panik
10-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mengapresiasi langkah cepat Kementerian Kesehatan terkait ditemukannya virus Human...
Dukung MBG, Kurniasih: Sudah Ada Ekosistem dan Ahli Gizi yang Mendampingi
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati, menyatakan dukungannya terhadap implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Nurhadi Tegaskan Perlunya Pengawasan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menegaskan komitmennya untuk mengawal pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Dukung Program MBG, Legislator Tekankan Pentingnya Keberlanjutan dan Pengawasan
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Pemerintah secara resmi meluncurkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada 6 Januari 2025 di 26 provinsi. Program...