Jateng bisa jadi Wilayah Produktif Perluasan Pasar PLN

16-09-2021 / KOMISI VI
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima saat memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI dengan jajaran PT PLN Jawa Tengah, di Semarang, Jateng, Kamis (16/9/2021). Foto: Devi/Man

 

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima menyatakan, kreativitas perluasan akses pasar PT PLN (Persero) menjadi sesuatu hal yang penting. Dan Provinsi Jawa Tengah, dinilai Aria Bima, masih bisa menjadi satu wilayah yang produktif untuk perluasan pasar PLN.

 

"Intinya bagaimana Jawa Tengah yang lebih produktif dan mempunyai daya saing, serta semakin mengembangkan berbagai infrastruktur, termasuk infrastruktur listrik untuk rumah tangga dan industri," ucap Aria Bima saat memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI dengan jajaran PT PLN Jawa Tengah, di Semarang, Jateng, Kamis (16/9/2021).

 

Dikatakan Anggota Fraksi PDI-Perjuangan DPR RI itu, dengan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang sudah terserap banyak, yang peruntukannya menyangkut masalah gardu dan transmisi, diharapkan kemanfaatannya dapat lebih terukur di masa recovery pascapandemi ini.

 

“Saya sepakat over supply tidak menjadikan byarpet (listrik hidup mati), karena faktor yang menyangkut distribusi yang kekurangan suplainya. Tetapi memang ada hal yang perlu mendapat perhatian yaitu jangan sampai justru berdampak pada kebutuhan-kebutuhan produksi industri yang ada di Jawa Tengah, khususnya UMKM-nya," tutur Aria Bima.

 

Ia berharap, dengan adanya PMN, PLN Jateng dapat mengembangkan internal manajemennya. Aria Bima menegaskan, UMKM yang ada di sekitar pedesaan perlu lebih dioptimalkan dan dilayani. "Jadwal pemadaman jalur existing harus betul-betul diperhitungkan. Jangan sampai menurunkan produktivitas, khususnya industri UMKM, akibat adanya pembangunan-pembangunan transmisi dan jalur gardu,” tandasnya.

 

Aria Bima menyatakan, keputusan Komisi VI DPR RI memberikan PMN kepada PLN tidak terlepas dari keinginan agar insfratruktur energi listrik tersebut bisa lebih produktif dan bisa berdaya saing, khususnya di Jateng yang interkoneksitas. “Mau tidak mau daerah itu akan berkembang dan lebih produktif. Terkait over suplai 2 ribu Mega Watt, ini harus dikreasikan untuk bagaimana lebih memperluas konsumen listrik," pungkasnya. (dep/sf)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...