Pemda Bali Diminta Beri Perhatian Serius SD Serangan
Komisi X DPR RI meminta Pemerintah Daerah Provinsi Bali khususnya Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga memberikan perhatian serius terhadap kondisi SDN 2 Serangan Bali.
Hal ini disampaikan Komisi X DPR RI saat melakukan peninjauan ke SDN 2 Serangan dalam serangkaian kunjungan kerja komisi tersebut ke Provinsi Bali, Selasa (20/12).
Dalam peninajuan tersebut, Komisi X DPR melihat kondisi bangunan serta sarana dan prasarana SD tersebut sangat memprihatinkan. Untuk proses belajar mengajar, memang diperlukan berbagai perbaikan dengan sarana dan prasarana yang memadai.
Ketika Komisi X DPR meninjau perpustakaan sekolah tersebut, bisa dikatakan ruangan tersebut tidak layak sebagai perpustakaan. Ruangannya kecil dan buku-buku yang ada di perpustakaan tersebut koleksinya amat sangat terbatas.
Dalam area sekolah tersebut, bahkan Komisi X DPR melihat wisma untuk guru yang kondisinya tak ubahnya seperti gudang saja. Tempat tersebut sangat tidak layak dengan bangunan yang kumuh.
Diakui Jefirstson R. Riwu Kore, dari sekolah-sekolah yang dikunjungi yakni SMPN 7, SMKN 2 dan SMAN 6 Denpasar, yang rata-rata kondisinya cukup baik dan hanya SDN Serangan inilah yang kondisinya paling memprihatinkan.
Bahkan Jefri mengatakan, sebetulnya Komisi X DPR ingin melihat sekolah-sekolah rusak lainnya, namun ternyata cukup sulit menemukannya karena rata-rata sekolah di Denpasar kondisinya cukup baik.
Dari laporan yang disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali, sekolah-sekolah yang rusak di daerah Bali kebanyakan berada di daerah Karangasem. Namun secara keseluruhan kondisi sekolah-sekolah di provinsi ini cukup baik.
Selain SDN 2 Serangan, Komisi X DPR juga memberi perhatian kepada SMKN2 yang salah satu bangunannya hancur akibat terkena gempa yang belum lama terjadi.
Komisi X DPR akan menyampaikan hal ini kepada Pemerintah Daerah dan meminta proposal lengkap untuk disampaikan kepada Badan Anggaran yang duduk di Komisi X DPR.
Dalam hal ini, Komisi X DPR akan memperjuangkan anggaran untuk perbaikan sekolah tersebut, karena dengan melihat langsung kondisi yang ada akan lebih memudahkan Komisi X dalam memperjuangkan anggaran untuk perbaikan sekolah tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Sekolah SDN 2 Serangan Ni Made Sulastri mengatakan, jika dilihat dari jumlah murid, SDN 2 Serangan ini memang belum maksimum. Satu ruangan standart nasional yang seharusnya diisi 32 atau dikota-kota besar bahkan mencapai 40 orang, di SD ini hanya 29 orang.
Walaupun siswanya belum maksimum, namun dia yakin SD yang berada jauh dari kota Denpasar ini keberadaannya sangat penting bagi masyarakat sekitar.
Selain itu, SD ini juga memiliki prestasi bagus yang tidak kalah dengan SD-SD lainnya di Denpasar. “Kelulusan SD ini mencapai 100 persen,” kata Ni Made.
Ni Made menambahkan, walaupun dengan sarana dan prasarana yang serba terbatas dia selalu berupa terus meningkatkan kualitas SD ini sejajar dengan SD-SD lain di Denpasar. (tt) foto:tt/parle