Mobnas Harus Sinergi Dengan Program Pemerintah

13-01-2012 / KOMISI VI

Anggota Komisi VI DPR Ecky Awal Mucharam mendukung adanya pengembangan mobil nasional tapi dukungan pengembangan mobil nasional harus disinergikan dengan kebijakan-kebijakan maupun program-program pemerintah yang sudah ada, Misalnya pengembangan mobnas ini dalam kerangka dukungan terhadap MP3EI.  

Menurut Ecky dibutuhkan interkoneksi terhadap bidang-bidang lain terhadap kebutuhan mobil-mobil yang multi funsional bukan hanya sekedar produksi mobil yang hanya dipakai sebabagai mobil pribadi.

Selain itu produksi mobil nasional kita bukan hanya ingin bikin mobil yang sekedar murah saja.  Bagaimana agar pengembangan mobil nasional mampu memberikan pertumbuhan, pengembangan dan kesejahteraan industry kecil bagusnya lagi pengembangan mobil nasional kita bisa mampu memenuhi kebutuhan pengembangan dan pertumbuhan pada sektor pertanian, buruh dan nelayan..

“Hal lainnya kalau memang Indonesia mau mengembangkan mobil nasional,  Indonesia baiknya menciptakan mobil yang pemakaian energinya menggunakan energy selain bensin atau premium. Bukan menciptakan mobil yang memakai premium-premium lagi. Harus dipikirkan untuk mobil yang menggunakan energy yang terbarukan. Misalnya saja solar cell atau tenaga matahari atau gas, jadi bukan memakai energy yang menggerus cadangan energy yang sudah ada,”katanya.

Dia menambahkan, mari kita bandingkan dengan mobil nasional dari India.  India mampu menciptakan mobil nasional dengan kriteria mobil yang super cepat, dengan pasar yang terbatas, tidak mengambil produk yang komersil dan didukung dengan kebijakan internal pemerintahnya yang kuat.

“Indonesia jika ingin mengembangkan mobil nasional, harusnya didukung kuat dengan kebijakan yang tidak hanya memproduksi mobil pribadi yang kurang added value untuk kondisi saat ini. Indonesia mampu tidak memproteksi pasar disaat pasar kita yang relative global saat ini, agar mobnas kita bisa laku dijual Karena masyarakat kita juga sudah sangat mempercayai jenis-jenis mobil tertentu yang sudah beredar di pasaran saat ini,"jelasnya.

Artinya kalau ingin ada mobnas maka mobnas kita harus unggul di kelasnya supaya nanti mobil nasional ini bisa menciptakan pasar tersendiri di dalam negeri dan kedepan mampu menciptakan pasar keluar, “ujar Ecky.

Dia menambahkan, jangan sampaipengembangan mobil nasional ini  terkesan dipaksakan, karena sesuatu yang dipaksakan hanya akan bertahan beberapa saat saja, artinya tidak akan sustainable atau berkelanjutan. (si)

BERITA TERKAIT
Komisi VI Soroti Dugaan Ketidakadilan dalam Pengelolaan Lahan di Batam
04-02-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Nurdin Halid mengungkapkan keprihatinannya terhadap dugaan ketidakadilan dalam pengalihan lahan di...
UU BUMN Disahkan: Tantangan dan Harapan Bagi Masa Depan Perekonomian Nasional
04-02-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - DPR RI telah mengesahkan Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan...
Darmadi Durianto Optimistis Indonesia Akan Miliki Sektor Investasi Produktif
04-02-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Rencana pembentukan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara melalui Rancangan Undang-Undang Badan Usaha Milik Negara (RUU BUMN) diyakini...
Menuju Era Kelincahan BUMN, Perjalanan Panjang Mengejar Pertumbuhan Ekonomi Lewat Revisi UU BUMN
04-02-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Akhirnya, Rancangan Undang-Undang (RUU) Perubahan Ketiga atas UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN menuju tahap final...