Komisi VI Pantau Kesiapan ‘Holding’ BUMN Pariwisata Untuk Pembukaan Wisata Bali

23-10-2021 / KOMISI VI
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima dalam pertemuan Tim Kunker Komisi VI DPR RI dengan mitra kerja di Bali, Kamis (21/10/2021). Foto: Ica/Man

 

Komisi VI DPR RI ingin melihat kesiapan Provinsi Bali yang saat ini menjadi tujuan wisata nasional, bahkan juga dibuka untuk kunjungan wisata dari turis mancanegara. Oleh karena itu, Komisi VI DPR RI ingin mengetahui lebih lanjut bagaimana kesiapan Holding BUMN Pariwisata tentang kesiapan pembukaan pariwisata di Pulau Dewata, baik kesiapan transportasi, bandara, destinasi wisata, akomodasi/hotel, dan juga kesiapan infrastruktur lainnya yang hampir dua tahun terakhir ini tidak berjalan karena pandemi Covid-19.

 

"Kita harapkan, dengan kunjungan kerja Komisi VI DPR ke Provinsi Bali ini, persiapan-persiapan yang dilakukan dalam rangka pembukaan Bali untuk wisata internasional atau masuknya turis mancanegara dapat lebih dipersiapkan, terutama oleh BUMN yang langsung menangani pariwisata," jelas Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima dalam pertemuan Tim Kunker Komisi VI DPR RI dengan mitra kerja di Bali, Kamis (21/10/2021).

 

Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan DPR RI ini menyampaikan harapan agar Bali dapat menjadi daerah percontohan wisata new normal, baik untuk turis dari dalam negeri maupun luar negeri. "Kita harapkan Bali akan menjadi pemantik untuk kegiatan pariwisata, dan pentingnya peran BUMN Pariwisata untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19," tandas Aria.

 

Selain itu, Aria juga menuturkan masih banyak hal yang perlu dibenahi untuk pemulihan dampak pandemi di sektor pariwisata, mengingat saat ini Indonesia belum bebas dari pandemi Covid-19. Legislator dapil Jawa Tengah V itu memaparkan pentingnya menangani dampak ekonomi di sektor pariwisata yang merupakan peran penting dari Holding BUMN Pariwisata.

 

"Untuk sektor pariwisata, kita akan mulai konsentrasikan fungsi pengawasan Komisi VI kepada mitra kerja Komisi VI. Seperti penangangan dampak Covid-19 terhadap Garuda Indonesia yang beberapa waktu lalu banyak mengalami kerugian, dan juga BUMN properti, khususnya perhotelan yang dua tahun ini mengalami kemacetan. Kami akan kasus per kasus untuk pembenahannya. Termasuk juga Sarinah yang dalam konsep holding ini akan menjadi leading untuk pemasaran produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)," papar Aria.

 

Aria berharap mitra kerja Komisi VI DPR dapat terus mengoptimalkan perannya sehingga dapat konsisten dalam meningkatkan angka Produk Dometik Bruto (PDB). "Kita akan terus kawal dan mengawasi ini, khususnya di tingkat regulator, baik itu di (Kementerian) BUMN, (Kementerian) Perdagangan, (Kementerian) Investasi, maupun (Kementerian) Perindustrian," tutup Aria. (ica/sf)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...