Delegasi PUIC Tinjau Mushaf Al Quran Al Akbar
Disela-sela 14th Session of The PUIC General Committee (Council) Perwakilan delegasi PUIC melakukan tour ke Pondok Pesantren IGM Al- Ihsaniyah di Gandus, Palembang, Sumsel. Tour yang diikuti diantaranya terdiri dari Negara Nigeria, Tunisia, Maroko, Yordania, Azerbaijan, Pakistan dan Palestina diterima langsung oleh Pimpinan Pondok Pesantren IGM Al- Ihsaniyah, H. Syofwatillah Mohzaib, Sabtu (28/1).
Kunjungan delegasi pada siang ini disambut sangat meriah dengan lantunan sholawat dan teriakan para siswa pondok pesantren. "Kegiatan Tour ke Pesantren IGM Al- Ihsaniya tentunya mempunyai maksud, kami ingin menunjukkan karya seni Ukiran Kayu Al-Qur'an terbesar yang ada di Indonesia yang dinamakan Al Qur’an Al Akbar dan ada di Pondok Pesantren kami," ujar Syofwatillah yang juga merupakan Anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi Demokrat.
Al Qu’ran Al-Akbar menghabiskan 50 meter kubik kayu tembesu. Al Qur’an ini terdiri dari 630 halaman dengan jumlah lembar kayu mencapai 315 buah.
Syofwatillah mengaku sangat gembira karena Perwakilan Anggota Delegasi telah meluangkan waktunya untuk mengunjungi Pondok Pesantren yang telah ia pimpin sejak tahun 2002 hingga saat ini. “Saya sangat senang karena pada siang ini delegasi dapat meluangkan waktunya untuk berkunjung ke Pesantren kami,”terangnya.
Perwakilan delegasi dari Nigeria, Sade Umar Abu bakar mengatakan, karya seni ini sangat menarik dan dapat dijadikan sejarah dalam Islam karena merupakan yang pertama dan mungkin satu-satunya yang ada di dunia. “Saya sangat terkesan dengan ide yang muncul untuk dapat membuat karya seni yang sangat indah ini, Al-qur’an yang di buat dalam ukiran kayu yang benar-benar menakjubkan dan saya sangat salut,”terangnya.
Sependapat dengan Sade Umar, menurut Perwakilan dari Uganda, Balye Jjusa Sulaeman karya seni tersebut perlu diberikan apresiasi dan penghargaan dan juga sebuah hal yang patut disyukuri, karena tulisan-tulisan Al-qur’an yang sangat indah dapat dituangkan kedalam karya seni yang indah pula dan belum pernah ada di dunia.
Dalam akhir kunjungan para anggota delegasi menemui para siswa pondok pesantren dengan berjabat tangan dan melakukan foto bersama. (ra) foto:Ry/parle