Komisi IX Himpun Informasi Kebijakan Perlindungan Pekerja di Masa Pandemi
Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IX DPR RI ke Ternate, Maluku Utara, Kamis (25/11/2021). Foto: Geraldi/Man
Komisi IX DPR RI menghimpun data-data dan informasi yang komprehensif dan akurat dari para pemangku kepentingan tentang perlindungan pekerja informal pada masa pandemi Covid-19 di Maluku Utara. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sebanyak 66,13 persen masyarakat Maluku Utara bekerja di sektor informal dan sisanya 33,87 persen bekerja di sektor formal dari angkatan kerja sebesar 552.680 orang di tahun 2020.
“Di samping itu, dilaporkan bahwa 66,13 persen penduduk bekerja pada kegiatan informal dan sisanya, yaitu 33,87 persen bekerja pada kegiatan formal yang status bekerja sebagai Buruh, Karyawan, Pegawai dan berusaha dibantu buruh tetap," ucap Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IX DPR RI ke Ternate, Maluku Utara, Kamis (25/11/2021).
Dalam kesempatan ini, Komisi IX DPR RI juga melakukan analisa tentang kebijakan yang ditempuh dan diimplementasikan dalam rangka perlindungan pekerja informal pada masa pandemi, melakukan pengawasan, dan menyusun rekomendasi yang ditujukan kepada Kementerian Ketenagakerjaan dan BPJS Ketanagakerjaan dalam rangka perlindungan pekerja informal pada masa pandemi Covid-19 ini.
Politisi PDI-Perjuangan menyampaikan pentingnya penyiapan tenaga kerja terampil dan kompeten dengan mendukung upaya Pemerintah Pusat dan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Maluku Utara, untuk pengembangan dan perluasan Balai Latihan Kerja (BLK) Ternate di Sofifi dengan luas tanah 5 hektar. “Perluasan BLK tersebut menjadi bagian penting mengingat kebutuhan tenaga kerja kompeten di sektor pertambangan di Provinsi Maluku Utara," tandasnya.
Lebih Lanjut, Kepala Balai Latihan Kerja (BLK) Ternate, Abdul Azis, menambahkan ke depan pelatihan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) kompeten dan terampil perlu didukung dengan perluasan dan pengembangan BLK Ternate di Sofifi. Untuk mempersiapkan SDM-SDM kompeten, pembangunan BLK Sofifi dengan prioritas kejuruan alat berat, las, dan listrik.
“Di mana ketiga pelatihan tersebut akan mencetak tenaga kerja siap pakai, khususnya di sektor pertambangan yang sangat dibutuhkan saat ini. Kami berharap pembangunan BLK Sofifi ini akan segera rampung dan beroperasi pada tahun 2022. BLK Ternate sendiri pada tahun 2021 telah melakukan pelatihan kepada sekitar 1.720 orang dan uji kompetensi sebanyak 1.332 orang,” kata Abdul Azis. (opi/sf)