DPR AKUI PRESTASINYA TIDAK OPTIMAL

15-05-2009 / LAIN-LAIN
Ketua Panitia Pengarah Tim Peningkatan Kinerja DPR Darul Siska (F-PG) mengakui, tidak optimalnya kinerja DPR dipengaruhi oleh sejumlah faktor, salah satu diantaranya adalah rekrutmen calon-calon anggota DPR yang jauh di bawah standar. Hal tersebut dikatakan Darus Siska saat berdiskusi bersama wartawan di ruang Pressroom DPR, Jakarta, Kamis (14/5). “Saya mengakui bahwa kualitas anggota DPR yang beragam ini cukup berpengaruh terhadap rendahnya kinerja DPR periode 2004-2009 di anding periode 1999-2004 khususnya dibidang legislasi,”jelas Darul. Ia menambahkan, bahwa memang diakui dalam masa 10 tahun setelah reformasi ini ternyata lembaga parlemen masih belum menunjukkan fungsi-fungsi optimalnya. Selain mengenai kualitas anggota-anggota DPR, menurut Darul Siska, terdapat faktor sistem pendukung kerja anggota DPR masih jauh tertinggal yakni dalam hal kualitas staf ahli untuk masing-masing anggota yang masih dibawah standart, dan belum pula bisa diandalkan untuk mendongkrak kinerja anggota-anggota legislatif. Ia mencontohkan, di luar negeri, standar minimal untuk seorang staf ahli itu sudah setara dengan seorang doktor atau S3. Lebih lanjut ia menambahkan, selain faktor lainnya yang turut mempengaruhi rendahnya kinerja DPR saat ini adalah mekanisme kerja di DPR itu sendiri. "Sekarang ini mekanisme kerja kelembagaan DPR sedang dibahas untuk dibenahi melalui RUU Susduk," ungkapnya. Jika berbicara mengenai upaya perbaikan kualitas keanggotaan DPR periode mendatang, ia menerangkan, pihak kesekretariatan jenderal DPR telah menyiapkan masa orientasi calon-calon anggota DPR yang baru, “Dengan adanya proses orientasi, diharapkan para anggota baru tersebut sudah memahami berbagai prosedur dan tata kerja di DPR RI, jangan sampai terjadi lagi salah pengucapan interupsi menjadi intruksi,”paparnya. Hal senada dikatakan anggota tim peningkatam kinerja lainnya, Eva K Sundari yang mengatakan bahwa sekitar tujuh puluh persen anggota Dewan Perwakilan Rakyat pada periode 2009-2014 merupakan wajah baru, dimana banyak artis, komedian, dan keluarga dinasti politik. “Karena mayoritas merupakan orang yang baru duduk di parlemen, maka lima hari menjelang pengambilan sumpah sebagai wakil rakyat pada 30 Oktober 2009, mereka akan diberikan orientasi. Namanya pekan orientasi,”jelas Eva. Eva yang merupakan politisi dari F-PDIP mengatakan pekan orientasi ini merupakan cara agar kinerja DPR mendatang bisa lebih maju. Orientasi untuk anggota DPR yang baru hanya berfungsi sebagai pengetahuan dasar bagi mereka saja. "Sementara untuk skill anggota DPR, ya menjadi tanggungjawab masing-masing fraksi," ujarnya. Mengenai kedisiplinan anggota menurut Eva salah satu upaya untuk menegakan kedisiplin anggota DPR, harus dilakukan dengan memungsikan recall. "Recall itu masih dibutuhkan tetapi dengan menyempurnakan proses itu seperti ada pemeriksaan pendahuluan di Badan Kehormatan atau memberi kesempatan anggota yang akan di recall untuk membela diri," ujarnya.(nt)
BERITA TERKAIT
Songsong HUT ke-170 Pekabaran Injil, Cheroline Chrisye Gelar Aksi Bersih Sampah Laut di Pulau Mansinam
30-01-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota DPR RI Cheroline Chrisye Makalew bersama Pemuda Dominggus Mandacan dan Anggota Pramuka menggelar "Aksi Bersih Sampah...
Peduli Honorer, Said Abdullah Berikan Bantuan Guru yang Motornya Dibakar Siswa
30-01-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota DPR RI dari Dapil Jawa Timur XI Said Abdullah memberikan memberikan bantuan kepada guru asal Kepulauan...
Perjalanan Spiritual Isra Mikraj Jadi Inspirasi Perkuat Komitmen Nilai-Nilai Luhur Bernegara
29-01-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota DPR RI Novita Wijayanti mengingatkan bahwa Isra Mikraj merupakan salah satu momen penting dalam sejarah umat...
Rencana Presiden Trump Bocor, Pemindahan Warga Palestina Bagian dari Pembersihan Etnis
28-01-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota DPR RI Hidayat Nur Wahid menolak keras usulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk merelokasi warga...