Komisi VII Serap Masukan RUU EBT di PT Sundaya Indonesia
Wakil Ketua Komisi VII Dony Maryadi Oekon saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII ke PT Sundaya Indonesia, Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/12/2021). Foto: Bianca/Man
Wakil Ketua Komisi VII Dony Maryadi Oekon mengatakan Komisi VII mengunjungi PT Sundaya Indonesia yang merupakan salah satu perusahaan pemasok peralatan listrik tenaga surya guna mendapatkan masukan dan mendengarkan secara langsung kendala-kendala yang dihadapi di sektor industri peralatan listrik tenaga surya untuk nantinya menjadi masukan dalam pembahasan RUU Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang sedang digodok di Komisi VII DPR RI.
"Saya datang ke PT Sundaya yang ternyata mereka sejak tahun 1993 sudah menjadi leader dalam produksi panel ini ya. Ini menjadi pertanyaan buat kita, kok kedepannya mereka akan tertahan, padahal mereka sudah jadi pelaku bisnis yang terdahulu," ujarnya usai memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII ke PT Sundaya Indonesia, Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/12/2021).
Dony menambahkan, Indonesia sebenarnya memiliki banyak potensi yang dapat dimanfaatkan untuk penggunaan EBT, salah satunya adalah posisi Indonesia yang berada di bawah garis katulistiwa sehingga memiliki ketersediaan cahaya matahari yang cukup dan dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga surya.
Namun, politisi PDI-Perjuangan ini mengakui bahwa dalam rangka mencapai target 23 persen pemanfaatan EBT di Indonesia pada 2025, masih mengalami berbagai kendala. Untuk itu, RUU EBT perlu lebih didorong agar bisa terlaksana dengan baik untuk mencapai target tersebut.
“Kalau masalah kendala pasti ada, ada sesuatu pasti, karena kita tau kita ini adalah negara yang ada di garis khatulistiwa, yang panasnya memang cukup bagus untuk energi surya ini. Kenapa kita tidak maju-maju dari sini, makannya ini kita betul-betul genjot UU EBT ini bisa terlaksana, bisa berjalan, supaya betul-betul kita bisa mencapai 23 persen di tahun 2025 nanti untuk penggunaan EBT ini," imbuhnya.
Lebih lanjut, menurut legislator dapil Jawa Barat XI ini, Indonesia memang tidak bisa bergantung terus menerus pada energi fosil. Untuk itu, dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh jajaran Kementerian ESDM, Kementerian Perindustrian dan Direksi PT PLN Persero ini, Dony mendorong untuk terus memiliki terobosan dalam rangka mengejar target 23 persen pemanfaatan EBT di Indonesia.
"Kita di sini juga mengundang Dirjen Perindustrian di sini, untuk betul-betul kita fokus ini, next kita mau mencari apa, kita mau bergantung terus dengan energi fosil itu tidak mungkin, kita harus siap dengan EBT, dan ini kita menuntut untuk teman-teman di perindustrian dan berbagai stakeholders dengan ESDM semua ini harus kerja, betul-betul kita kejar target kita di 2025 ini," tegas Dony. (bia/sf)