Perlu Sinergi untuk Wujudkan Target Surplus Beras 10 Juta Ton

13-02-2012 / KOMISI IV

Tahun 2014 pemerintah SBY mencanangkan 10 juta ton suplus beras nasional. Untuk mewujudkan rencana tersebut diperlukan kerjasama yang baik antar pihak terkait. Kerja sama  dan sinergi program yang komprehensif perlu dilakukan antara Kementerian Pertanian dengan Bulog dan kementerian terkait lainnya. Hal itu dikatakan Anggota Komisi IV DPR RI Wan Abu Bakar (F-PPP) saat ditemui di ruang kerjanya kemarin (9/2).

 “Untuk menuju swasembada pangan khususnya beras, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian dan kementerian terkait harus melakukan program yang lebih komprehensif. Jadi tidak bisa hanya dari Kementerian Pertanian saja. Faktanya sekarang ini produksi beras kita masih minus, oleh karena itu kita masih melakukan impor beras yang cukup besar, hampir 2 juta ton per tahun.” Ujarnya.

 Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkan ketahanan pangan adalah dengan fokus dalam melakukan pembenahan masalah pertanian yang ada. Selain itu, dana yang tersedia juga perlu lebih fokus dalam penggunaannya. Misalnya dengan menggunakan anggaran yang tersedia untuk membangun infrastruktur, seperti memperbaiki sistem irigasi yang rusak.

 Lebih jauh Wan Abu Bakar menyampaikan, salah satu penyebab ridak efektifnya bantuan yang diberikan pemerintah dalam pertanian, dikarenakan tumpang tindih program dan ketidakjelasan pembagian wewenang antara daerah dan pusat. Program yang ada di daerah dan pusat juga tidak bersinergi.

 “Antara program provinsi dan kabupaten sering tidak bersinergi dengan program kementerian. Maunya kewenangan di kabupaten itu jelas. Kemudian kewenangan di provinsi harus jelas. Begitu juga kewenangan dari kementerian atau pusat harus jelas. Jangan nanti di provinsi ada program yang juga sama dengan program kementerian pusat. Ini tidak match dan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu ada pembidangan tugas yang jelas. Jadi daerah tahu apa yang perlu disiapkan,” tukas Anggota DPR RI asal provinsi Riau ini.

 Selain itu Bulog sebagai lembaga yang memiliki kaitan langsung dengan pangan juga harus merubah orientasinya. Jangan hanya fokus menangani masalah kekurangan pangan. Tapi Bulog juga harus dapat membeli beras petani Indonesia dengan harga yang tinggi. “Ini bisa membantu stabilitas harga beras sehingga tidak dipengaruhi oleh para tengkulak. Para petani juga akan merasa lebih aman karena yakin gabah atau berasnya akan di beri harga tinggi,” ucapnya mengakhiri pembicaraan. (Rd.Tvp)

BERITA TERKAIT
Meski HPP Gabah Naik, Legislator Tetap Minta Pemerintah Permudah Penyerapan ke Bulog
05-02-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IV DPR RI Dwita Ria Gunadi mengapresiasi langkah pemerintah, dalam hal ini Badan Pangan Nasional,...
Polemik Pagar Laut, Komisi IV Akan Panggil KKP
04-02-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto menyatakan bahwa Komisi IV akan memanggil...
Komisi IV Minta Rencana Impor Daging dari India Dikaji Kembali
04-02-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Pemerintah berencana melanjutkan impor daging dari India di tengah merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).Diketahui, India,...
Tergolong PSN, Abdul Kharis Serukan Percepatan Program Peremajaan Sawit Rakyat
04-02-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Dalam upaya mendukung kesejahteraan petani sawit, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari, menyerukan penguatan...