Gus Muhaimin: Pemerintah Harus Dukung Komunitas Kicau Mania
Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar saat mengunjungi penangkaran BnR Murai Batu Indonesia (BMBI) di Desa Cukang Galih, Tangerang, Banten, Jumat (17/12/2021). Turut Anggota Komisi X DPR RI Muhammad Kadafi dan Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan. Foto: Erman/Man
Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan, peranan Komunitas Kicau Mania dalam menggerakkan ekonomi masyarakat tak bisa dianggap enteng. Banyak masyarakat yang menggantungkan ekonominya dalam rantai kegiatan Komunitas Kicau Mania seperti penangkar burung, penangkar jangkrik, pengrajin kendang juga penjual obat-an.
“Karena aktivitas ekonomi masyarakat pun berjalan seiring banyaknya perlombaan atau even yang dilakukan oleh komunitas ini,” ucap Gus Muhaimin saat mengunjungi penangkaran BnR Murai Batu Indonesia (BMBI) di Desa Cukang Galih, Tangerang, Banten, Jumat (17/12/2021). Turut Anggota Komisi X DPR RI Muhammad Kadafi dan Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan.
Pimpinan DPR RI Koodinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) ini beranggapan bahwa aktivitas yang dilakukan oleh Komunitas Kicau Mania ini pada prinsipnya adalah untuk melestarikan habitat asli Indonesia. Dimana, keberadaan habitat burung seperti jenis Murai Bantu, Jalak Bali, sebelumnya sudah hampir punah.
“Murai yang dulunya langka menjadi berkembang biak dengan ditangkar. Kemudian Jalak Bali yang hampir punah, justru saat ini bisa berkembang lagi. Untuk itu Komunitas Kicau Mania dan semua yang terlibat ini patut mendapatkan apresiasi dari pemerintah. Perlu mendapat dukungan dari hambatan-hambatan yang mereka alami selama ini,” tutur Gus Muhaimin.
Salah satu yang akan diupayakan segera, menurut Gus Muhaimin adalah menyetop impor burung-burung dari berbagai negara yang saat ini dikeluhkan oleh Komunitas Kicau Mania. “Kita harus setop (impor burung), untuk melindungi tumbuhkembangnya penangkar burung di Tanah Air,” tegasnya.
Gus Muhaimin menyampaikan, dari hasil dialog dengan Komunitas Kicau Mania, beberapa langkah yang harus dan segera dilakukan yaitu regulasi yang memadai atau penyempurnaan terhadap aturan-aturan yang bisa melindungi Komunitas Kicau Mania. “Selanjutnya insentif. Pajaknya harus dibantu, difasilitasi dan perlindungan oleh pemerintah. Nah yang ketiga harus dibuat sarana-sarana yang memadai,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, pendiri Yayasan BnR Ahmad Baslan atau akrab disapa Bang Boy menjelaskan bahwa keterlibatan Kicau Mania sangat besar bagi perekonomian masyarakat. Namun yang dirasa aneh oleh Bang Boy adalah terkait regulasi. Dimana, burung impor sangat mudah masuk ke Indonesia dan bebandik terbalik ketika akan mengekspor burung ke luar negeri.
“Kita ekspor susah. Kami minta Gus Muhaimin, untuk menyampaikan ke pemerintah bahwasanya kami (Komunitas Kicau Mania) bisa ekspor ke luar dan bisa menjadikan pendapatan pemerintah juga. Itu yang jadi kendala kita, padahal permintaan pasar luar negeri akan burung dari Indonesia sangat luar biasa,” pungkasnya. (es)