Komisi X DPR RI Minta Kepala Perpustakaan Tingkatkan Program Minat Baca
Komisi X DPR RI meminta Kepala Perpustakaan Nasional RI agar program/kegiatan yang terkait dengan minat dan kebiasaan membaca lebih dioptimalkan dan ditumbuh kembangkan yang selanjutnya menjadi budaya baca bagi masyarakatIndonesia.
Hal tersebut merupakan salah satu butir kesimpulan rapat yang disampaikan Wakil Ketua Komisi X Asman Abnur saat menutup Rapat Dengar Pendapat dengan Kepala Perpustakaan Nasional RI Sri Sularsih dan jajarannya di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (20/2)
Dalam rapat tersebut, Anggota Komisi X Irsal Yunus (F-PDIP) menyatakan persoalan minat baca sangat penting dalam menghadapi kompetisi globalisasi. Menurutnya tidak mungkin orang mampu bersaing dalam era globalisasi tanpa membaca. Irsal menyesalkan pencapaian minat baca termasuk program yang terlambat dilaksanakan.
Irsal menyatakan keheranannya betapa berat tugas yang diemban perpustakaan nasional sebagai tulang punggung harapan bangsa, namun alokasi dana yang diminta orientasinya hanya pada angka-angka bukan pada tujuan perpustakaan nasional.
Perpustakaan Nasional memiliki beban nomor dua dalam mencerdaskan bangsa setelah Kementerian Pendidikan Nasional namun anggarannya dinilai Irsal sangat minim.
“Kami pikir perpustakaan nasional harus masuk ke tugas dan fungsinya, kami lihat perpustakaan nasional tidak bisa menggabungkan antara tugas dan fungsinya,” kata Irsal.
Selain itu, Perpustakaan Nasional sebagai pembina perpustakaan di daerah-daerah, diharapkan mampu menjadikan perpustakaan di daerah-daerah menjadi tempat minat baca.
Selain meminta program minat dan kebiasaan membaca dioptimalkan, Komisi X DPR RI dan Kepala Perpustakaan Nasional RI dalam rapat tersebut sepakat bahwa program/kegiatan yang dilaksanakan dan/atau diperuntukan pada kabupaten/kota akan dikomunikasikan terlebih dulu dengan Komisi X DPR RI.
Komisi X DPR RI juga meminta Kepala Perpustakaan Nasional RI meningkatkan kinerjanya,agar daya serap pelaksanaan APBN tahun-tahun mendatang lebih optimal. Sehingga program/kegiatan yang telah direncanakan terlaksana dan hasilnya tepat sasaran sesuai dengan renstra.
Penilaian tersebut disebabkan karena daya serap APBN TA. 2011 belum optimal, dari pagu sejumlah Rp431.909.310.000,00 terserap sejumlah Rp401.620.445.880,00 (92,99%) atau tidak terserap sejumlah Rp30.288.864.120,00 (7,01%). (sc) foto:wy/parle