Hadapi Omicron, 3T dan Vaksinasi Harus Gencar
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo. Foto: Dok/Man
Varian baru virus Covid-19, Omicron, sudah masuk Indonesia. Jumlah kasusnya pun meningkat belakangan ini. Langkah antisipatif dan waspada perlu ditingkatkan. Pemerintah pun perlu menggencarkan kembali 3T (tracing, testing, treatment) dan vaksinasi bagi masyarakat luas.
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengemukakan hal ini saat dimintai komentarnya soal varian omicron yang mulai meningkat kasusnya di Tanah Air. Dihubungi Parlementaria via Whatsapp, Jumat (7/1/2022), Rahmad mengatakan, antisipasi sudah dilakukan pemerintah dengan melarang mobilitas masyarakat saat libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru) yang lalu.
"Antisipasi sudah dilakukan, karena kita sudah liburan Nataru. Sekarang bagaimana kita menyikapi adanya lonjakan menuju 500 kasus ini. Agar tak terjadi kasus yang terus meningkat, saya kira kita harus lebih waspada dan hati-hati," tutur politisi PDI Perjuangan ini. Berkaca pada kasus global yang sedang naik, amcaman wabah ketiga pun di depan mata. Masyarakat diimbau waspada dan menjalankan prokes ketat.
"Hindari kerumunan yang tidak perlu. Itu adalah senjata kita untuk antisapi terhadap Covid-19. Vaksinasi kita gencarkan terus, baik (dosis) 1 dan 2, maupun booster untuk masyarakat yang punya potensi risiko tinggi. Bagi yang punya gejala Covid-19, saya kira harus preventif dengan melakukan tes mandiri, lapor ke puskesmas terdekat, maupun pelayanan kesehatan terdekat," seru legislator dapil Jawa Tengah V ini.
Mengomentari kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) di sejumlah sekolah saat varian Omicron sudah masuk Indonesia, Rahmad berharap, PTM tidak perlu 100 persen dijalankan, terutama di Jakarta. Harus ada prasyarat untuk pemeberlakuan PTM. Misalnya, anak-anak peserta didik harus divaksin. Selain itu, perlu ada tes random dua minggu sekali. Harapannya, kalau ada siswa yang positif harus siap-siap melakukan penutupan. (mh/sf)