Penularan Omicron Diduga Lebih Cepat dari Delta, Arzetti Minta Pemerintah Gerak Cepat

12-01-2022 / KOMISI IX
Anggota Komisi IX DPR RI Arzetti Bilbina. Foto: Mentari/nvl

 

Anggota Komisi IX DPR RI Arzetti Bilbina meminta pemerintah untuk dapat bergerak cepat, terutama membuat kebijakan yang jelas terkait perjalanan ke luar negeri. Menurutnya, beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa penularan virus Corona varian Omicron jauh lebih cepat daripada varian Delta.

 

“Pemerintah perlu memastikan WNA maupun WNI yang mempunyai riwayat perjalanan dari luar negeri melakukan karantina selain melakukan skrining secara lebih ketat. Meski Omicron ini dikatakan tidak lebih membahayakan dari varian Delta, tetapi pemerintah perlu terus waspada,” ujar Arzetti ketika ditemui Parlementaria di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/1/2022).

 

Dirinya pun menilai, Indonesia perlu mengerahkan kekuatan yang dimiliki untuk mencegah dan mengantisipasi hal yang buruk terjadi. Upaya lain yang perlu dilakukan pemerintah yakni dengan terus mengedukasi dan melakukan sosialisasi ke masyarakat tentang pentingnya vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan.

 

Sedangkan untuk kebijakan PPKM, ia melihat bahwa hal tersebut tidak terlalu berdampak. Terlebih, pembatasan tidak memungkinkan untuk dilakukan secara menerus jika mempertimbangkan dari efeknya. Sehingga, percepatan vaksinasi dan sosialisasi penerapan protokol menjadi kunci yang perlu difokuskan pemerintah. “Prokes jangan sampai kendor!” tegas Arzetti.

 

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) itu mengungkapkan, kerja sama dan sinergitas antar kementerian saat ini perlu dilakukan. Kementerian tersebut melingkupi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama guna memastikan kesiapan seluruh infrastruktur, seperti sarana kesehatan, untuk mengantisipasi situasi terburuk.

 

“Dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, menteri agama perlu bersinergi untuk melindungi anak-anak sekolah. Anak-anak kita itu semua harus dilindungi. Secara teknis, tentu mereka sudah tahu dan paham,” tandas legislator dapil Jawa Timur I itu.

 

Diketahui, kasus Omicron di Indonesia saat ini terus mengalami kenaikan. Data Kemenkes menunjukkan bahwa Covid-19 Omicron di Indonesia hingga Sabtu (8/1/2022) berjumlah 414 orang. Pemerintah pun memprediksi kasus Omicron di Jakarta bisa mencapai 21 ribu dalam satu hari, dengan puncak kasus di Indonesia pada awal Februari mendatang. (hal/sf)

BERITA TERKAIT
Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Komisi IX Minta Masyarakat Tak Panik
10-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mengapresiasi langkah cepat Kementerian Kesehatan terkait ditemukannya virus Human...
Dukung MBG, Kurniasih: Sudah Ada Ekosistem dan Ahli Gizi yang Mendampingi
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati, menyatakan dukungannya terhadap implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Nurhadi Tegaskan Perlunya Pengawasan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menegaskan komitmennya untuk mengawal pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Dukung Program MBG, Legislator Tekankan Pentingnya Keberlanjutan dan Pengawasan
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Pemerintah secara resmi meluncurkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada 6 Januari 2025 di 26 provinsi. Program...