Anggota DPR Minta Audit Menyeluruh Terhadap Pengadaan Batu Bara oleh PLN

15-01-2022 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Amin AK. Foto: Dok/Man

 

Anggota Komisi VI DPR RI Amin menginginkan adanya audit secara menyeluruh terhadap pengadaan batu bara oleh PT PLN (Persero). Hal tersebut sebagai langkah dalam mengurai kekisruhan pengadaan batu bara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Tanah Air.

 

"Harus ada audit menyeluruh untuk mengungkap ada tidaknya praktik moral hazard. Audit juga untuk mengungkapkan siapa saja dugaan pemburu rente pengadaan batu bara," kata Amin dalam siaran persnya, Sabtu (15/1/2022).

 

Disampaikan Amin, makin seringnya krisis pasokan batu bara dapat digunakan untuk membuka fakta ketidakberesan pemenuhan kebutuhan batu bara untuk berbagai PLTU yang dimiliki oleh PLN. Dirinya berpendapat, rakyat sebagai konsumen listrik sangat dirugikan jika dugaan praktik rente dalam pengadaan batu bara ini terbukti kebenarannya.

 

Menurut politisi Fraksi PKS ini, inefisiensi biaya produksi listrik berdampak pada naiknya tarif dasar listrik yang kemudian berakibat naik pula pengeluaran masyarakat maupun dunia usaha. "Negara pun harus mengeluarkan alokasi APBN lebih besar untuk menyubsidi listrik golongan masyarakat bawah," ucapnya.

 

Selain audit menyeluruh, Amin juga mendesak Kementerian BUMN untuk melibatkan aparat hukum. Ia mengungkapkan, data Kementerian ESDM menunjukkan, kontrak pengadaan batu bara PLN yang dilakukan dengan perusahaan dagang nilainya cukup besar.

 

Kontrak dengan perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi hanya 38 persen dari total kontrak, sedangkan kontrak dengan pemegang kontrak karya batu bara (PKP2B) hanya 31 persen. "Kontrak pengadaan batu bara PLN dengan pemegang IUP OPK juga dapat menimbulkan ketidakpastian pasokan, terutama saat harga batu bara meroket," pungkas Amin. (es)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...