Anggota DPR Siap Perjuangkan Perbaikan Bendungan Tabo-Tabo
Anggota Komisi V DPR RI Muhammad Aras usai menerima audiensi delegasi Komisi III DPRD Pangkep dipimpin Anggota Komisi III DPRD Pangkep Muhammad Arifin, di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (19/1/2022). Foto: Arief/Man
Anggota Komisi V DPR RI Muhammad Aras menegaskan siap memperjuangkan perbaikan Bendungan Tabo-Tabo yang berada di wilayah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan, sebagaimana aspirasi yang disampaikan perwakilan DPRD Pangkep. Aras mengungkapkan, Bendungan Tabo-Tabo sangat berperan vital dalam semakin meningkatkan produktivitas sektor pangan masyarakat Pangkep.
Tak hanya itu, Bendungan Tabo-Tabo memiliki peran sentral yang sangat penting dalam menghindarkan masyarakat Pangkep dari bencana banjir. Demikian disampaikan Aras usai menerima audiensi delegasi Komisi III DPRD Pangkep dipimpin Anggota Komisi III DPRD Pangkep Muhammad Arifin, di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (19/1/2022).
“DPRD Pangkep Komisi III menyampaikan beberapa aspirasi diantaranya pembangunan perbaikan Bendungan Tabo-Tabo yang memiliki peran sangat vital dalam semakin meningkatkan produktivitas sektor persawahan masyarakat Pangkep. Dengan demikian, produktivitas sektor pangan masyarakat Pangkep bisa semakin ditingkatkan,” ungkap Anggota Fraksi PPP DPR RI tersebut.
Sebagai tindak lanjut, Aras meminta DPRD Pangkep mengirimkan surat resmi kepada Komisi V DPR RI agar nantinya dapat ditiindaklanjuti dengan kunjungan kerja, terutama kunjungan kerja spesifik agar lebih mendalam. “Selain itu, tentu sudah menjadi kewajiban saya menyampaikan aspirasi masyarakat yang diwakili DPRD Pangkep kepada mitra kerja seperti Kementerian PUPR dalam rapat-rapat Komisi V mendatang,” tandas Aras.
Sebelumnya, Anggota Komisi III DPRD Pangkep Muhammad Arifin mengusulkan Bendungan Tabo-Tabo yang berada di wilayah Kabupaten Pangkajene bisa lebih dioptimalkan dalam menampung air lebih banyak sehingga dapat turut menghindarkan banjir. “Serta, dapat memaksimalkan produksi sawah hingga 2 sampai 3 kali panen setahun. Dengan demikian, melalui upaya tersebut dapat turut berperan mensejahterakan sebagian besar masyarakat Pangkep yang 70 persennya adalah petani,” usulnya. (pun/sf)