Jon Erizal Minta Pengusaha Fokus Pasar dalam Negeri

24-01-2022 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Jon Erizal saat rapat dengar pendapat umum di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (24/1/2022). Foto: Geraldi/nvl

 

Anggota Komisi VI DPR RI Jon Erizal meminta kepada pengusaha untuk lebih fokus membangun pasar di dalam negeri dibandingkan ekspor. Jon Erizal menilai, ketika pemerintah fokus dengan kesulitan-kesulitan dalam membangun ekspor di luar negeri, namun di lain sisi, melupakan bahwa pasar di dalam negeri telah diambil alih oleh perusahaan luar negeri.

 

“Kita ini selalu fokus menyerang (ekspansi ke) luar negeri. Selalu saja ekspor, memang (ekspor) itu betul, tapi kita lupa dengan pertahanan (pasar) di dalam negeri,” tegasnya dalam rapat dengar pendapat umum dengan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI), Ketua Presidium Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Ketua Umum Persatuan Perusahaan Kosmetik Indonesia (PERKOSMI), di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (24/1/2022).

 

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menambahkan, ketika pemerintah melakukan perjanjian dagang dengan luar negeri, ada baiknya perlu mengundang pelaku-pelaku bisnis terkait agar pelaku bisnis dalam negeri dapat tetap bertahan. “Jadi tidak terbalik begitu, dia mengajukan ratifikasi perjanjian luar negeri, perjanjian perdagangan (yang) terutama, itu harus diundang dulu pelaku-pelaku bisnisnya,” jelasnya.


Lebih lanjut, Jon Erizal menyarankan agar asosiasi pengusaha-pengusaha dalam negeri dapat membuat pasar yang dapat bersaing di dalam negeri dengan perusahaan lainnya. Sehingga pertahanan pasar di dalam negeri dapat lebih stabil sebelum kemudian melakukan ekspor. Untuk itu, legislator dapil Riau I ini mendorong para asosiasi pengusaha untuk bergabung bersama meramaikan pasar dalam negeri.

 

"Kalo saya sarankan asosiasinya (asosiasi pengusaha) bisa membuat sesuatu yang memang bisa bersaing di dalam negeri saja dulu. Misalnya kita keluhkan IKEA, kenapa asosiasi enggak buat kayak IKEA? Pakai teknologi mutakhir, SDM-nya digenjot, kemudian persiapan fisiknya," imbuhnya. Terakhir, Jon Erizal berharap asosiasi-asosiasi pengusaha dapat menyampaikan aspirasinya serta memberikan masukan yang tidak hanya untuk kepentingan para pengusaha tetapi juga penting untuk kepentingan bangsa.

 

Sehingga DPR ke depannya dapat menindaklanjuti aspirasi-aspirasi tersebut segera. “Kepada semua asosiasi, buatlah permasalahan yang dihadapi, kemudian usulannya seperti apa. Tapi ingat, tanda tangannya harus dua sisi. Jangan hanya kepentingan asosiasi, kepentingan bangsa juga penting. Kalau (aturan) ini bisa berubah, positifnya apa negatifnya apa. Tentu kami di sini akan mendukung mana lebih besar manfaat dibanding mudharat-nya, itu lebih penting. Tapi kalo mudharat-nya lebih besar tentu kita tidak akan mendukung itu. Itu poin yg kami pegang di sini," tutupnya. (dty, bia)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...