Jaga Momentum Komoditas Minyak Sawit dengan Tingkatkan Produksi CPO

29-01-2022 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Hendrik Lewerissa saat mengikuti kunjungan kerja spesifik Komisi VI DPR RI ke PT Perkebunan Nusantara VI, Jambi, Kamis (27/1/2022). Foto: Prima/Man

 

Anggota Komisi VI DPR RI Hendrik Lewerissa menyampaikan pentingnya jajaran PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VI untuk menjaga momentum atas meningkatnya komoditas minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) di pasar global dengan cara meningkatkan jumlah produksi perkebunan, khususnya komoditas minyak sawit. 

 

“Perkembangan yang menarik saat ini, kita tahu bahwa harga komoditas minyak sawit sekarang sedang membaik di pasar global, sehingga PTPN yang memilki perkebunan sawit diperkirakan akan memperoleh pendapatan yang memadai, sejalan dengan meningkatnya harga komoditas terutama harga CPO,” ujarnya saat mengikuti kunjungan kerja spesifik Komisi VI DPR RI ke PT Perkebunan Nusantara VI, Jambi, Kamis (27/1/2022). 

 

Politisi Partai Gerindra ini berharap dukungan pihak PTPN VI, serta umumnya kepada PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Group sebagai salah satu BUMN yang menjadi produsen minyak sawit yang merupakan bahan baku minyak goreng untuk mendukung program pemerintah terhadap kebijakan minyak goreng satu harga agar dapat secara merata dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di seluruh Indonesia. 

 

"Harapan kami PTPN dapat secara sukses mengamankan kebijakan pemerintah terutama harga minyak goreng satu harga dan fungsi serta peran memenuhi kebutuhan dalam negeri. Memang tentu dari setiap kebijakan yang diambil pemerintah pasti ada dampaknya. Tetapi dari sisi kepentingan publik secara keseluruhan kebijakan harga minyak goreng satu harga itu kebijakan kebaikan, sehingga perbedaan harga di setiap daerah tidak ada yang mencolok di seluruh Indonesia,” pungkasnya.

 

Legislator dapil Maluku itu juga mengungkapkan apresiasinya terhadap PTPN VI yang mampu terus tumbuh dan berkembang mengalami peningkatan setiap tahunnya. "Kita ketahui bersama bahwa saat ini kinerja PTPN VI membaik dibandingkan tahun lalu, memang dari sisi nilai ekuitas, aset dan hutang itu masih termasuk tinggi tapi dalam paparan tadi sudah disampaikan kepada kami bahwa utang-utang itu sudah direstrukturisasi, semoga ke depannya bisa ditingkatkan lagi,” tutup Hendrik. (pdt/sf)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...