BURT: Pelayanan dan Sarpas RSUD Kota Bogor Sudah Cukup Representatif
Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR Agung Budi Santoso. Foto: Jaka/Man
Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR Agung Budi Santoso mengatakan, fasilitas pelayanan dan sarana dan prasarana Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor sudah cukup representatif untuk melayani kesehatan bagi sejumlah Anggota DPR di dapil tersebut maupun masyarakat umum. Namun, ia mengingatkan, agar program VVIP Jamkestama dari asuransi kesehatan Jasindo terus melakukan pendampingan dan pembinaan terhadap RS, sehingga Standar Operasional Prosedur (SOP) di kota besar dan kecil sama.
“Saya lihat RSUD Kota Bogor ini sudah sangat bagus, sudah representatif. Cuma persoalannya, apakah RS ini sudah betul dan jelas terhadap SOP yang diberikan oleh Jamkestama. Bagaimana nanti pelayanannya terhadap pemegang kartu Jamkestama VVIP ini. Karena ada masukan dan keluhan dari teman-teman Anggota Dewan. Nah, harapan kami itu, sehingga kalau SOP-nya sama, Insya Allah tidak ada lagi komplain dari para Anggota DPR dan keluarganya,” ujar Agung saat memimpin Tim Kunker BURT DPR meninjau pelaksanaan program VVIP Jamkestama di RSUD Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (31/1/2022).
Legislator dapil Jabar I ini juga mendukung upaya yang sedang dilakukan oleh Jasindo terkait program asuransi jaminan pemeliharaan. Dimana, program ini akan memberikan kesempatan pembiaayaan kesehatan selama 3 bulan setelah purna tugas atau Pergantian Antar Waktu (PAW) sama seperti waktu masih aktif.
“Tentu program seperti ini harus kita dorong, karena itu baik untuk kawan-kawan anggota yang selesai pada masa periode dan PAW. Sangat manusiawilah, jika diberikan tambahan fasilitas kesehatan selama 3 bulan. Nanti kita bisa berkoordinasi dengan Komisi IX dan Komisi XI DPR agar setelah purna tugas bisa mendapat layanan kesehatan dengan waktu tertentu,” imbuh Agung.
Selain itu, politisi partai Demokrat ini juga mengapresiasi terhadap inovasi kinerja RSUD Kota Bogor ini. Pasalnya, mereka tidak memikirkan biaya untuk penanganan pasien yang kurang mampu, karena mereka tetap layani dengan pelayanan terbaik kepada pasien. Pasalnya untuk biaya pengobatan pasien, RSUD Kota Bogor mencarinya melalui program seperti Corporate Social Responsibility (CSR).
“Saya kita hal seperti ini harus kita apresiasi. Kalau seluruh RS di Indonesia punya pola pikir seperti dr. Ilham Chaidir (Direktur RSUD Kota Bogor) bagus sekali. Artinya persoalan biaya itu menjadi persoalan ke nomor sekian, tidak diawal, tapi yang penting pasien ditangani dan disehatkan dulu, setelah sehat urusan RS mencari biayanya, ini luar biasa. Sangat patut kita apresiasi terhadap langkah-langkah yang telah dilakukan RSUD Kota Bogor. Tentu ini bisa jadi percontohan untuk RSUD di daerah lain,” pungkas Agung.
Group Head Asuransi Kesehatan Jasindo Zainul Muqorobin mengakui memang ada beberapa layanan yang belum standar, terutama RS yang berada di daerah kecil. Misalnya, dari bagian penerimaan pasien di RS tidak mengenali kartu VVIP Jamkestama, Jadi ketika peserta utama atau Anggota Dewan datang ke RS menunjukkan kartu VVIP Jamkestama mereka masing-masing, akhirnya yang diterma adalah perlakuan yang standar.
“Atas kekurangan seperti ini, kami dari pihak direksi sangat mendukung program kerja kunker seperti ini, dengan begitu bisa mengurangi ketidak seimbangan infomasi antara yang ada di Jakarta dengan yang didaerah. Lalu kami juga telah membuat staregi dengan lebih mengintensifkan sosialisasi ke Rs di daerah dengan menunjuk PIC langsung di kantor cabang, karena selama ini kunjungan sosialisasi dari pusat,” tutur Zainul. (jk/sf)