Legislator Serukan Masyarakat Berhak Dapat Informasi Soal BPA Free

09-06-2022 / KOMISI IX
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher. Foto: Oji/nvl

 

Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher mendorong BPOM lebih intensif melakukan sosialisasi  terhadap penggunaan wadah plastik yang mengandung zat Bisphenol A (BPA) kepada masyarakat guna menghadapi penolakan pelaku industri atas rencana tersebut.


"Jika BPOM berencana membuat regulasi pelabelan BPA Free  pada wadah plastik seharusnya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat dilakukan lebih masif  lagi. Harus tersedia dukungan fakta ilmiah tentang bahaya zat tersebut," kata Netty dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, Kamis (9/6/2022).


Diketahui BPA adalah zat kimia yang terdapat  dalam plastik polikarbonat dan resin epoxy  yang digunakan untuk wadah penyimpanan makanan, seperti stoples, botol minum, dan tempat makan. BPA free artinya kemasan tersebut terbebas dari bisphenol A. Menurut Netty, dukungan fakta ilmiah tentang bahaya BPA dapat menjawab penolakan para pelaku industri terkait rencana BPOM tersebut.


"Saat ini rencana pelabelan BPA pada wadah plastik  ditolak oleh pelaku industri. Jika edukasi kepada masyarakat maksimal dan mereka lebih aware dengan kesehatan, maka yang akan dipilih adalah produk yang aman. Dengan begitu, maka mau tidak mau pelaku industri akan mengikuti selera pasar," jelas Netty.


Politisi dari F-PKS ini mengingatkan kalau masyarakat berhak atas informasi dan edukasi soal kesehatan penggunaan wadah plastik. "Edukasi soal bahan yang aman dan berbahaya bagi  kesehatan dalam penggunaan wadah plastik ini harus dilakukan secara masif.  Masyarakat  sebagai konsumen terdampak berhak mengetahui hal tersebut," katanya.


Pada prinsipnya,  Netty mendukung rencana BPOM yang akan membuat regulasi pelabelan Bisphenol A (BPA)  Free pada produk plastik. "Lengkapi prosedurnya dengan adanya  penelitian dan fakta-fakta ilmiah yang kuat tentang pengaruh BPA terhadap kesehatan manusia," tegasnya.


Netty juga meminta BPOM agar melakukan penelitian tentang berapa prosentase wadah plastik tidak aman yang sekarang beredar  di masyarakat. "Masyarakat perlu disadarkan tentang bahaya yang mengancam kesehatan mereka dengan menunjukkan betapa besar peredaran wadah plastik tidak aman," katanya. Dengan begitu, Netty bilang, saat BPOM memberlakukan pelabelan BPA Free, masyarakat sudah memahami tujuannya. (ann/aha)

BERITA TERKAIT
Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Komisi IX Minta Masyarakat Tak Panik
10-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mengapresiasi langkah cepat Kementerian Kesehatan terkait ditemukannya virus Human...
Dukung MBG, Kurniasih: Sudah Ada Ekosistem dan Ahli Gizi yang Mendampingi
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati, menyatakan dukungannya terhadap implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Nurhadi Tegaskan Perlunya Pengawasan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menegaskan komitmennya untuk mengawal pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Dukung Program MBG, Legislator Tekankan Pentingnya Keberlanjutan dan Pengawasan
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Pemerintah secara resmi meluncurkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada 6 Januari 2025 di 26 provinsi. Program...