DPR RI Dukung Dibukanya Kedubes Indonesia di Belarus
DPR RI mendukung dibukanya Kedutaan Besar Indonesia di Negara Belarus, untuk lebih meningkatkan hubungan diplomatik kedua Negara. “Saya yakin Kedutaan Besar Indonesia akan dibuka di Belarus hanya menunggu waktu yang tepat, saya yakin pada saatnya akan di buka,” kata Ketua DPR RI Marzuki Alie, saat menerima Kunjungan Kehormatan Menteri Luar Negeri Belarus H.E. Mr. Sergei Martynov, di Gedung Nusantara III DPR, Selasa (12/6).
Mazuki Alie, mengharapkan dengan kunjungan Menlu Belarus, dapat meningkatkan pemahaman dan saling pengertian antar kedua Negara yang sudah terjalin dengan baik selama ini. “Kehadiran Menlu dapat merealisasikan kesepakatan-kesepakatan yang selama ini telah dilaksanakan dalam bentuk kerjasama yang konkret dalam rangka membangun hubungan diantara kedua Negara,” katanya.
Marzuki mengatakan, Indonesia dapat meningkatkan perannya guna mendorong masuknya investasi Eropa ke Indonesia. "Saat ini Eropa sedang mengalami krisis, akibat krisis Yunani akhirnya menjalar ke seluruh Eropa, guna mendorong peningkatan kerjasama ekonomi, kita harapkan semakin terjalin hubungan erat Indonesia dengan Belarusia. “Tentu kita mengharapkan hubungan ini saling menguntungkan baik untuk kepentingan Negara-negara Eropa maupun khususnya Negara Belarus,” tegasnya.
Indonesia, lanjutnya, merupakan Negara besar dengan pasar yang besar sehingga menjadi tujuan utama pasar di kawasan Asean yang masih berkembang. Dengan potensi Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia yang besar tersebut diharapkan dapat bersinergi dan semakin meningkat kerjasama pada bidang alat-alat berat yang dihasilkan oleh Negara Belarus.
“Dengan SDA Indonesia, perkebunan dan pertambangan sangat cocok, sehingga perlu didorong dibangun join venture untuk segera dibangun industri alat besar di Indonesia, yang bertujuan memenuhi kebutuhan yang besar akan alat berat di Indonesia untuk pembangunan perkebunan dan eksplorasi pertambangan,” ungkapnya.
Saat ini alat-alat besar yang diproduksi jepang, tidak bisa langsung dibeli tetapi harus inden terlebih dahulu, artinya pasar masih terbuka di Indonesia. “Tentu peluang masih baik untuk join venture dengan perusahaan Indonesia,” papar Marzuki Alie.(as)/ foto:iwan armanias/parle.