BAKTI Harus Sediakan Saluran Telekomunikasi pada Desa Terkategori 'Blankspot' di Aceh

12-10-2022 / KOMISI I
Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon saat bertukar cenderamata usai Kunjungan Kerja Komisi I DPR RI di Aceh, Senin (10/10/2022). Foto: Wilga/nvl

 

Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon meminta Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) agar dapat melakukan strategi penyediaan saluran telekomunikasi dasar khususnya pada area prioritas di Provinsi Aceh, yakni 149 desa yang terkategori blankspot. Untuk itu, Effendi meminta BAKTI segera menginventarisasi masalah dan masukkannya tabulasi tabel yang nantinya akan dibahas kembali dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).

 

“Kita dengar dari seluruh Kadis ( Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika) di Kabupaten/Kota dan Provinsi Aceh yang hadir, dimana pembangunan khususnya jaringan internet dan BTS untuk mencapai hasil yang menggembirakan ada beberapa catatan di setiap kabupaten yang masih harus dibenahi, baik oleh BAKTI, oleh pemerintah maupun juga oleh operator lainnya dan itu kita masukkan dalam tabulasi tabel yang kita akan diskusikan nanti dengan pemerintah,” jelas Effendi dalam Kunjungan Kerja Komisi I DPR RI di Aceh, Senin (10/10/2022).

 

Meski demikian, Politisi Fraksi PDI-P ini mengapresiasi kinerja BAKTI, yang menurutnya sudah sangat bekerja keras dalam rangka pembangunan infrastruktur dan penyediaan akses internet di 22 Kabupaten/Kota Provinsi Aceh. “BAKTI luar biasa bekerja, kita apresiasi, mereka melakukan sesuai amanat undang-undang dan amanat dari Presiden Jokowi untuk cover seluruh wilayah Indonesia. Ini jaringannya luar biasa dan kita akan dukung terus BAKTI dengan mitranya bisa melayani seluruh wilayah Indonesia khusus di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar)” tambahnya.

 

Senada dengan Effendi, Anggota Komisi I DPR RI Muhammad Farhan menyatakan ke kekhawatirannya terhadap 149 desa yang sama sekali tidak memiliki akses telekomunikasi. Untuk itu ia menekankan agar pemerintah Provinsi Aceh bekerja sama dengan Kemenkominfo untuk mendata status 3T di 149 desa ini.

 

“Kalau memang masuk dalam kategori 3T maka harus segera di prioritaskan oleh kemkominfo agar diberi atau diupayakan pemasangan jaringan telepon. Sedangkan yang tidak masuk dari 149 Desa ini maka harus diupayakan agar operator masuk dan melaksanakannya,” tutup politisi Fraksi Partai NasDem ini. (we/aha) 

BERITA TERKAIT
Indonesia Masuk BRICS, Budi Djiwandono: Wujud Sejati Politik Bebas Aktif
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budisatrio Djiwandono menyambut baik masuknya Indonesia sebagai anggota BRICS. Budi juga...
Habib Idrus: Indonesia dan BRICS, Peluang Strategis untuk Posisi Global yang Lebih Kuat
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keanggotaan penuh Indonesia dalam aliansi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) menjadi isu strategis yang...
Amelia Anggraini Dorong Evaluasi Penggunaan Senjata Api oleh Anggota TNI
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini mendorong evaluasi menyeluruh penggunaan senjata api (senpi) di lingkungan TNI....
Oleh Soleh Apresiasi Gerak Cepat Danpuspolmal Soal Penetapan Tersangka Pembunuhan Bos Rental
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Tiga anggotaTNI Angkatan Laut (AL) diduga terlibat dalampenembakan bos rental mobil berinisial IAR di Rest Area KM...