DPR RI Sambut Undangan Bangun Kembali Irak
Indonesia siap mendukung Irak dalam program pembangunan kembali 'Negara Seribu Satu Malam' yang tercabik-cabik pasca pendudukan tentara Amerika Serikat dan sekutunya.
“Kami menyambut baik seluruh tawaran dari Pemerintahan Irak untuk membangun kembali pasca invasi Amerika,” kata Wakil Ketua DPR RI, Pramono Anung saat menerima kunjungan kehormatan Deputi Perdana Menteri Bidang Energi Republik Irak, Hussain al’Sharristani di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta, Senin (25/6/12).
Ia menyebut hubungan dengan Irak sudah sangat panjang bahkan ketika Republik Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya negara ini termasuk salah satu yang segera mengakuinya. Irak yang sedang mengalami masa transisi dari era otoriter ke demokrasi dapat belajar dari Indonesia yang sudah lebih dahulu mengalaminya.
“Kami mempelajari demokrasi jangan dibangun terlalu berlebihan. Indonesia dalam konteks demokrasi barat-pun sangat berlebihan. Kebebasan pers juga sangat bebas,” lanjut Wakil Ketua DPR RI bidang Korinbang yang didampingi Ketua Komisi VII Sutan Batugana, anggota Komisi I M. Najib dan Ahmad Yani dari BKSAP.
Pada kesempatan itu, Pramono memaparkan perkembangan demokrasi di Indonesia yang sudah sangat berkembang bahkan Pemilu langsung di Indonesia berlangsung sampai 8 tingkatan, mulai dari pemilihan kepala desa, anggota DPRD, DPR, DPD, sampai pemilukada dan Presiden. "Bahkan Beberapa pihak di Washington AS, setelah mendengar paparan ini menyepakati demokrasi di Indonesia sudah terlalu bebas,"ujarnya.
Sementara itu Hussain al’Sharristani memaparkan dalam proses pembangunan kembali Irak banyak peluang kerja sama yang dapat diambil oleh Pemerintah Indonesia. “Kami siap menyambut kedatangan perusahaan dari Indonesia untuk membangun banyak proyek di Irak seperti power plant, sarana jalan, airport, perumahan, air bersih” imbuhnya.
Ia menyebut proses pembangunan kembali tersebut dimudahkan karena Allah SWT telah memberikan karunia minyak bumi yang melimpah. "Untuk mendukung langkah itu produksi minyak akan digenjot dari 3 juta barel/hari menjadi 10 juta barel/hari,"paparnya.
Menjawab permintaan untuk mendukung kebutuhan minyak mentah Indonesia yang saat ini bukan lagi termasuk kategori negara peng-ekspor, Deputi PM Irak bidang energi ini menyanggupinya. “Kami siap dukung kebutuhan minyak mentah Indonesia,” pungkas Hussain al’Sharristani. (iky) foto:ry/parle